Juga bung Syahrir sangat paham bahwa untuk mengembangkan organisasi tertua bidang pers ini harus dilakukan oleh seorang jurnalis yang tangguh dan mempunyai kapasitas mumpuni. Ribuan anggota PWI yang tersebar di Kabupaten/ Kota Sumut ini harus bisa dikelola untuk menjadi insan pers yang handal, profesional dan berintegritas tinggi.
Segudang kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi anggota PWI harus bisa dimanage dengan profesional juga. Memiliki jam terbang yang tinggi sebagai pimpinan Media Medan Pos Group diharapkan bung Nanda bisa membawa organisasi pers terbesar ini kearah yang makin bagus.
Satali tiga uang, bung Syahrir seorang jurnalis handal yang dimiliki Sumut saat ini tak kalah hebatnya. Dimulai berkarir sebagai wartawan Harian Bukit Barisan sekitar tahun 1990 yang selanjutnya mendirikan koran ternama saat ini Harian Realitas ditahun 2000. Sudah tidak diragukan lagi kepiawaiannya dalam mengelola jalannya organisasi PWI Sumut. Mereka boleh dibilang "kandidat maut" yang sangat diperhitungkan dalam pemilihan Ketua dan Dewan Kehormatan PWI Sumatera Utara.
Menghadapi calon kandidat dari patahana Ketua PWI Sumut H.Hermansyah, mereka harus mampu bisa mengatasi segala bentuk kelebihan terlebih dari pamor yang dimiliki bung Hermansyah. Mengapa ? bahwa bung Hermansyah sendiri merasa sudah mendapat dukungan dari berbagai pihak. Mulai dari bosnya sendiri ditempatnya bekerja, Harian Analisa. Siapa yang tak kenal Supandi Kusuma ?. Pemilik koran terkenal ini sudah pasti mendukung penuh anak buahnya bung Hermansyah yang maju untuk kedua kalinya menjadi Ketua PWI Sumut.
Dukungan kepadamya juga datang dari berbagai kalangan. Dari mulai pejabat sampai tokoh pers daerah maupun nasional. Disinilah peran seorang bung Syahrir sangat dibutuhkan agar duet ini mampu duduk dalam memimpin organisasi PWI Sumut kedepan. Dari awal memang publik sudah melihat kegigihan bung Syahrir untuk mendudukkan bung Nanda ditampuk tertinggi PWI Sumut.
