OLEH: Ali Hidayat
IKHLAS suatu perbuatan mulia dalam kehidupan karena ikhlas bukanlah hanya terucap di bibir saja namun, kalimat ikhlas bisa diucapkan oleh siapa saja. Pernyataan ikhlas terkadang muda diucap, tapi hanya hati atau qalbu mengetahuinya sebagaimana tertuang dalam sebuah kisah tentang ikhlas.
Ada sebatang pohon yang disembah oleh manusia, maka ada seorang mukmin ahli ibadah dari kalangan Bani Israil mengambil kampak untuk memotongnya. Lalu, iblis menemuinya seraya berkata kepadanya, " Wahai anak muda apa yang engkau inginkan ? Anak muda itu menjawab, "Aku ingin menebang pohon kayu yang disembah itu."
Iblis berkata kepadanya," Engkau tidak akan mampu, kerena aku mencegahmu melakukan itu." Pemuda ahli ibadah itu pun memukul dan menjatuhkan iblis ke tanah. Kemudian ia berjalan menuju pohon itu untuk menebangnya. Iblis kembali menghadangnya.Akan tetapi, pemuda itu memukul dan menjatuhkannya ke tanah. Iblis kembali menghadangnya untuk ketiga kalinya. Iblis berkata kepadanya, "Adakah yang lebih baik bagimu, jangan engkau tebang pohon itu, engkau akan mendapatkan dua Dinar setiap hari pada pagi hari, engkau dapatkan di bawah bantalmu."
Pemuda ahli ibadah tersebut berkata, " Dari mana aku mendapatkan itu ?" Iblis menjawab, " Aku yang memberikannya kepadamu. " Pemuda itu pun kembali, ia dapati dua dinar di bawah bantalnya.
Kemudian, pada pagi berikutnya ia tidak mendaptkan apa-apa, maka ia pergi untuk menebang pohon itu dalam keadaan marah. Kemudian iblis datang lagi dalam bentuk manusia, ia berkata, "Apa yang engkau inginkan? " Pemuda itu menjawab, "Aku ingin menebang pohon yang disembah itu." Iblis berkata, " Engkau berdusta, engkau tidak akan dapat melakukan itu."
Pemuda dikenal ahli ibadah itu lalu bertekad pergi untuk menebang pohon tersebut, namun iblis menghadangnya, iblis menjatuhkan pemuda tersebut ke tanah dan mencekiknya, ia hampir membunuh pemuda itu. Iblis berkata, " Apakah engkau tahu siapa aku ? Pertama kali engkau datang, engkau marah karena Allah.Ta'ala, maka aku tidak mampu mengalahkanmu. Aku menipumu dengan dua Dinar, engkau membiarkan pohon itu. Ketika engkau datang karena marah tidak mendapatkan uang dua Dinar itu, aku bisa mengalahkanmu."
