Dan atau paling penting, melalui penyampaian materi , teman-teman wartawan ditengah keluarga dan kerabat boleh berperan mengingatkan betapa pentingnya keseragaman penulisan identitas baik di kartu penduduk dan kartu keluarga dan harus terdaftar dalam DTKS.
Temu pers akhir tahun , tampilkan tiga ketua organisasi pers yang ada di Taput yakni Alfonso Situmorang (PWI), Janpiter Simorangkir (SMSI) dan Lamhot Silaban (SPRI) menyampaikan sambutan.
Bertiga didepan ratusan wartawan mengapresiasi kinerja pemerintah Tapanuli Utara selama kepemimpinan Nikson Nababan. Dan mengatakan , agenda temu pers bagian dari wujud kemitraan pemkab dengan jurnalis.
Hanya saja dalam hatiku, sekiranya ketiga ketua-ketua kami para wartawan yang bernaung di tiga organisasi, menyampaikan secara lugas,bahwa berbagai kritik konstruktif dari wartawan adalah bagian dari hakiki kemitraan.
Dan sebaliknya, kepada kami-kami anggotanya di organisasi boleh disarankan agar setiap kritik melalui berita media tetap mengedepankan kaidah-kaidah jurnalistik. "kritik konstruktif, kritik membangun" kira-kira begitulah.
Bila demikian, kami-kami akan semakin memaknai hakiki dari sebuah kemitraan.Tapi tak apalah, yang pasti di pandangan ku ,ketiga ketua organisasi wartawan di Tapanuli Utara dalam penyampaian sambutan telah menunjukkan jati diri seorang wartawan professional.
Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan tidak jauh beda dari temu pers lalu-lalu, mengajak wartawan untuk lebih memaknai kemitraan. "Silahkan teman wartawan ,bila mendapat informasi dilapangan konfirmasi ke saya, kalau ada masalah kita diskusikan bersama",ajak Nikson Nababan.
Bagi aku, ajakan ini, sebagai bentuk keterbukaan Nikson Nababan kepada wartawan dan itu diamini teman sekitar ke duduk satu meja di acara temu pers, entah teman yang lain.