Diare adalah penyakit gangguan pencernaan yang disebabkan infeksi bakteri, virus, dan parasit.
Kebanyakan penyebab diare berasal dari infeksi rotavirus dan Escherichia coli.
Perubahan iklim yang berdampak pada banjir dan kekeringan sama-sama bisa menyebabkan diare.
Kebersihan lingkungan yang menurun dan minimnya ketersediaan air bersih saat banjir membuat orang lebih rentan terkena diare.
Baca Juga: Getaran Gempa Mentawai 7,3 SR Sontakkan Warga Kota Padangsidempuan
Sementara itu, kekeringan bisa menyebabkan kelangkaan air bersih dan membuat konsentrasi patogen atau kuman seperti biang diare meningkat.
8. Penurunan gizi balita Anak balita
membutuhkan gizi yang memadai agar tumbuh kembangnya optimal. Tanpa gizi cukup, balita bisa mengalami stunting, wasting, dan underweight.
Dampak perubahan iklim bisa memengaruhi kesehatan anak-anak secara tidak langsung. Hal ini disebabkan mata pencaharian orang tua dan ketersediaan pangan terganggu bencana kekeringan atau banjir.
Baca Juga: Wakil Bupati Lampung Utara Ardian Saputra Hadiri Festival Budaya Cangget Lebaghan
Ketika sumber mata pencaharian orangtua balita terganggu, praktis kualitas gizi anak-anak menurun.
Selain itu, tingginya kejadian penyakit menular seperti diare, malaria, atau DBD juga bisa membuat anak terkena penyakit ini. Dampaknya, anak balita rawan terkena stunting. (TRI/IP)