"Pertanyaannya, kenapa rumah nomor 56 itu tidak pernah dijelaskan dalam buku sejarah?," tanyanya.
"Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, rumah siapa nomor 56 itu?," lanjutnya.
Ustaz Adi Hidayat pun mengungkapkan fakta bahwa rumah proklamasi itu ternyata milik seorang pengusaha muslim.
"Rumah itu ternyata milik seorang pengusaha muslim keturunan dari Yaman yang sangat mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia," tegasnya.
"Beliau mewakafkan rumahnya untuk kemerdekaan bangsa Indonesia, namanya Syekh faradj bin Martak," imbuhnya.
Bahkan, Ustaz Adi Hidayat juga menjelaskan bahwa Soekarno sempat diberikan madu Arab oleh Syekh Faradj bin Martak. Karena, pada saat itu sedang tidak enak badan menjelang detik-detik proklamasi.
Tak hanya sebagai tempat proklamasi, ternyata rumah Syekh Faradj bin Martak dijadikan tempat untuk menjahit bendera merah putih yang dilakukan oleh Fatmawati.
Walaupun demikian, tak sedikit pihak yang meragukan bahwa Syekh Faradj bin Martak adalah pemilik asli rumah proklamasi itu. (MIF)