Jakarta - Realitasonline.id | Ketua Umum (Ketum) Partai PDI Perjuangan Megawati turut berkomentar soal Wali Kota Bandung Yana Mulyana kena operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat kemarin.
Katanya, melalui Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto, Megawati memberi instruksi kepada seluruh anak buahnya jangan menyalahgunakan kekuasaan.
"Kami mengingatkan kembali begitu kami mendengar adanya OTT, kami mengeluarkan instruksi kembali untuk mengingatkan seluruh kader-kader PDI Perjuangan untuk tidak menyalahgunakan kekuasaan," kata Hasto kepada Antara, Sabtu (16/4/2023).
Baca Juga: Ustaz Adi Hidayat Jelaskan 4 Etika Iktikaf di 10 Terakhir Ramadhan
"Sikap PDIP sangat jelas, apalagi sejarah menunjukkan PDI Perjuangan ini, kan, lahir sebagai suatu antitesis dari pemerintahan Orde Baru yang sarat korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Itulah roh yang ikut mendorong lahirnya PDI Perjuangan, UU KPK juga lahir pada masa pemerintahan Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Hasto lagi.
Lanjut Hasto, PDIP mendorong agar seluruh kader mengintegrasikan sistem perpajakan dan mengedepankan transaksi nontunai, karena menurutnya itu menjadi bentuk dukungan pengesahan RUU Perampasan Aset.
Baca Juga: Bagaimana Mengetahui Malam Lailatul Qadar? Berikut Ciri-cirinya Menurut Penjelasan Rasulullah
"PDI Perjuangan juga mengubah cara pemilihan pimpinan partai dengan demokrasi berdasarkan merit system, semua dalam rangka memerangi korupsi dengan meningkatkan kelembagaan partai," tandasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, KPK pada Jumat (14/4/2023) malam melakukan OTT terhadap Wali Kota Bandung Yana Mulyana.
Yana yang merupakan kader Partai Gerindra itu diduga terlibat kasus korupsi pengadaan kamera pengawas atau CCTV dan jasa penyediaan internet.
Bukan cuma Yana, KPK juga menjaring delapan orang lainnya, termasuk di antaranya beberapa pejabat di Dinas Perhubungan Kota Bandung. (IP/IP)