Realitasonline.id | Menurut syariat, wanita haid dilarang melakukan ibadah tertentu. Misalnya shalat, puasa, pergi ke masjid dan menyentuh mushaf Al-Qur'an.
Jika demikian, apa yang dapat dilakukan oleh wanita haid agar tetap mendapatkan keberkahan shalat Idul Adha?
Merujuk pada pernyataan Ustaz Adi Hidayat, Rasulullah SAW menawarkan solusi berupa praktik pengganti shalat Idul Adha bagi wanita haid.
Baca Juga: LPDP Kemenag Targetkan 1000 Santri Untuk Beasiswa Jenjang S1-S3, Simak Waktu Pendaftarannya
Amalan penggantinya adalah wanita haid tetap bisa ke masjid saat shalat Idul Adha hanya untuk mendengarkan khutbah Idul Adha. Karena wanita haid dilarang masuk masjid, maka wanita haid yang ingin mengikuti khutbah Idul Adha bisa mendengarkan dari luar masjid.
Atau bisa jadi takmir masjid menyediakan tempat khusus bagi wanita haid untuk menyaksikan (mendengarkan) khutbah Idul Adha.
Baca Juga: Berikut Bacaan Niat Mandi Sunah sebelum Sholat Idul Adha, Begini Panduan Lengkapnya
Dan itu sudah diwujudkan sejak zaman Nabi Muhammad.
“Bahkan Nabi memberikan tempat bagi perempuan yang tidak melaksanakan shalat (haid) pada shalat-shalat yang hakikinya adalah sunnah, seperti Idul Fitri dan Idul Adha,” terang Ustaz Adi Hidayat dalam video ceramah singkat di YouTube ceramah pendek.
“Karena yang terpenting bukan hanya shalatnya tapi juga khutbah (Idul Adha), jadi pesannya penting,” ujarnya.
Baca Juga: Perbedaan Puasa Arafah antara Indonesia dan Arab Saudi, Begini Kata Ustaz Adi Hidayat
Niat dan Tata Cara Sholat Idul Adha
Seperti diketahui, jumlah rakaat shalat Idul Adha sama dengan jumlah rakaat shalat Idul Fitri, yakni dua rakaat.
Implementasinya tidak jauh berbeda.