Realitasonline.id - Medan | Seorang wanita paruh baya, Herlinda br Gurusinga (53) sekarat usai dibakar hidup-hidup oleh pria berinisial SP alias Leman (51) di Jalan RS Haji Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli serdang.
Pelaku yang diduga sudah merencanakan untuk membakar korban itu menyiramkan minyak bensin ke sekujur tubuh korban, lalu memantik mancis dan membakarnya. Aksi pembakaran ini terjadi pada, Senin (13/5/2024) pagi.
"Pelaku membakar mertua saya dengan menyiramkan bensin, dan mengakibatkan luka bakar mencapai 60 persen lebih, karena dari kepala sampai lutut kenaknya," kata menantu korban, Febri saat diwawancarai wartawan, Kamis (16/5/2024).
Usai membakar korban lanjut Febri, pelaku lalu kabur meninggalkan lokasi dengan mengendarai sepeda motor. Sedangkan korban segera dilarikan ke RS Haji tak jauh dari lokasi. Pihak keluarga juga sudah melaporkan aksi pembakaran itu ke Polsek Medan Tembung yang tertuang di Nomor: STTLP/B/710/V/2024/Polsek Medan Tembung/Polrestabes Medan.
"Aksi pembakaran ini disebabkan karena pelaku sakit hati tidak dibolehkan jualan di sekitar Jalan RS Haji. Awalnya kan mertua yang modalin, dia (pelaku) yang jualkan. Cuma setelah beberapa bulan, barang habis uang jualannya nggak jelas," lanjutnya.
Keributan antara korban dan pelaku tambahnya, terus terjadi perihal uang hasil jualan. Hingga akhirnya, korban memutuskan untuk berjualan pada pagi dan pelaku pada malam hari.
Baca Juga: Lepas 356 Calhaj Kloter 4, Bobby Nasution Kirim 2 Unit Buggy Car untuk Layani Jemaah
"Jualan nasi goreng dan mie instan. Karena mertua males ribut saja soal setoran, yaudah si Leman jualan dari malam, mertua jualan pagi. Jadi 24 jam kedai itu," ungkapnya.
Ternyata keributan terus berlanjut. Korban yang merasa pelaku mau seenaknya saja berjualan lalu menyampaikan agar pelaku tidak usah lagi berjualan.
"Daripada nambah pikiran, ya sudahlah. Pas hari Minggu (12/5/2024), dibilang mertua kepada pelaku mulai besok jangan jualan lagilah," jelasnya.
Ditambahkannya, pelaku yang tak terima lalu mendebati korban soal keputusannya agar tidak usah berjualan lagi. Tak mau ribut, korban akhirnya memilih meninggalkan pelaku yang kesal tak dikasih berjualan. Keesokan harinya, Senin (13/5/2024) pagi pelaku yang sakit hati tak dikasih jualan lalu mendatangi korban di depan rumahnya.