Realitasonline.id - Tanggerang | Kasus kekerasan dalam rumah tangga menimpa seorang istri di Cipondoh, Kota Tangerang. Kasus yang memilukan ini terjadi pada Minggu, (30/6), sekitar pukul 21.00 WIB.
Pada malam itu, di Gang H Adih, Kelurahan Kenanga, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, seorang suami yang dikenal dengan inisial S (40) nekat membakar istrinya, SR (22), hidup-hidup. Hal ini dipicu oleh rasa cemburu yang membara setelah terjadi miskomunikasi antara keduanya.
Menurut Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho, suami korban ikut terluka dalam insiden tersebut, namun telah diamankan oleh pihak kepolisian.
"Sudah dijaga anggota di rumah sakit, setelah perawatan kita akan bawa ke kantor. Sekarang sudah dibawa ke kantor," kata Zain dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (1/7).
Baca Juga: Rombongan Oknum Pesilat di Kediri Keroyok Pasuti, Istri Sedang Hamil !
Kapolsek Cipondoh Kompol Evarmon Lubis menjelaskan bahwa insiden ini bermula dari perselisihan kecil antara pelaku dan korban. Menurut informasi awal, terjadi kesalahpahaman yang memicu emosi pelaku.
"Telah terjadi KDRT (kekerasan dalam rumah tangga), karena pelaku dan korban suami istri. Di mana pelaku mungkin berdasarkan informasi awal, ada miskomunikasi dengan istrinya," kata Evarmon saat dihubungi, Senin (1/7).
Pelaku yang tersulut emosi kemudian menyiramkan bensin ke tubuh istrinya dan membakarnya. Beruntung, nyawa korban dapat diselamatkan meski mengalami luka bakar serius.
Menurut informasi dari pihak kepolisian, motif di balik suami bakar istri ini adalah rasa cemburu pelaku terhadap istrinya. Evarmon menyebutkan bahwa ada miskomunikasi antara keduanya yang memicu amarah pelaku.
Baca Juga: Kecelakaan Truk Miras, Warga Jeneponto Santai Minum dan Ambil Bir
"Informasi awal diterima polisi, telah terjadi miskomunikasi dan cemburu di antara keduanya," kata Evarmon.
Pelaku yang gelap mata kemudian menyiramkan satu botol bensin dan membakar istrinya hidup-hidup. Korban mengalami luka bakar 27 persen di bagian wajah, rambut, dan tangan.
Sidik, kakak ipar pelaku, menjadi saksi kunci dalam kejadian ini. Menurutnya, insiden ini dipicu karena korban pulang terlambat saat diminta untuk memfotokopi berkas lamaran pekerjaan.
"Saya tahunya saat istrinya pulang, adik ipar saya (S) ada di atas rumah kontrakannya. Tiba-tiba waktu istrinya mau naik langsung diseret dan dituangin bensin," ungkap Sidik dalam keterangannya kepada polisi, Senin (1/7).