Realitasonline.id-Lampung | Seorang ojek online (ojol) di Telukbetung Timur, Makmuri (29), mengalami kejadian mengejutkan ketika mendapati paket yang hendak diantarkannya berisi narkoba berjenis sabu. Kejadian ini terjadi pada Rabu (24/7) di Jalan Yos Sudarso, Sukaraja, Lampung.
Makmuri sedang menunggu orderan di sebuah rumah makan ayam bakar saat menerima permintaan pengantaran paket baju ke daerah Kemiling, tepatnya di perumahan Bumi Karomah Jaya.
Saat menerima paket tersebut, Makmuri curiga karena kondisi baju yang tampak lusuh. Kecurigaannya semakin bertambah ketika pengirim mendesak agar paket segera diantar.
"Saat menerima paket, saya merasa ada yang aneh. Baju yang seharusnya rapi justru terlihat lusuh. Karena curiga, saya membuka paket tersebut di depan teman-teman ojol lainnya, dan ternyata isinya adalah plastik sabu," ungkap Makmuri pada Kamis (25/7).
Setelah menemukan sabu dalam paket tersebut, Makmuri segera melapor ke kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Lampung untuk memastikan keamanannya dan menyerahkan barang bukti.
Selama proses ini, Makmuri berpura-pura berada di bengkel untuk mengulur waktu hingga tim BNN tiba di lokasi tujuan pengiriman.
"Saya berpura-pura mengganti busi di bengkel untuk mengulur waktu. Saat sampai di lokasi, ada mobil yang menunggu di depan rumah penerima paket. Tak lama kemudian, tim BNN datang dan melakukan penggerebekan," jelasnya.
Namun, yang membuat Makmuri semakin bingung adalah penerima paket tersebut ternyata oknum polisi, seperti yang disampaikan oleh petugas BNN. Pihak BNN mengungkapkan bahwa Makmuri sebenarnya hendak dijebak dalam pengiriman paket sabu tersebut.
Baca Juga: Daftar Top 10 Film Terlaris di Bioskop Indonesia Tayang 22-28 Juli 2024
"Pihak BNN menjelaskan bahwa penerima barang adalah oknum polisi dan saya hendak dijebak. Setelah itu, saya diminta menjauh dari lokasi dan tidak tahu kelanjutan kejadian tersebut," tambahnya.
Makmuri juga sempat mencoba melacak nomor telepon penerima paket melalui aplikasi GetContact dan menemukan bahwa nomor tersebut terdaftar atas nama seorang oknum polisi. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa dia telah dijebak.
"Saya terkejut mengetahui bahwa nomor telepon penerima paket adalah milik oknum polisi, hasil pengecekan melalui GetContact," katanya.
Sementara itu, Kepala BNN Provinsi Lampung Brigjen Budi Wibowo belum dapat dihubungi untuk memberikan keterangan lebih lanjut mengenai kejadian ini.