Realitasonline.id | Israel dan kelompok militan Hamas telah mencapai kesepakatan untuk menghentikan permusuhan selama tiga hari guna memfasilitasi vaksinasi polio bagi 640.000 anak-anak di Jalur Gaza.
Gencatan senjata ini akan dimulai pada Minggu mendatang, memberikan kesempatan bagi tim medis untuk melaksanakan vaksinasi di wilayah yang terdampak konflik tersebut.
Rik Peeperkorn, pejabat senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk wilayah Palestina, mengungkapkan bahwa vaksinasi akan dimulai dari Gaza Tengah dan berlanjut ke Gaza Selatan serta Gaza Utara.
Vaksinasi dijadwalkan berlangsung antara pukul 6 pagi hingga 3 sore waktu setempat selama tiga hari berturut-turut di setiap zona, dengan kemungkinan perpanjangan hingga hari keempat jika diperlukan.
"Pengalaman kami menunjukkan bahwa satu atau dua hari tambahan sering kali diperlukan untuk mencapai cakupan yang memadai," kata Mike Ryan, direktur kedaruratan WHO, kepada Dewan Keamanan PBB pada Kamis dalam pertemuan mengenai situasi kemanusiaan di Gaza.
Mike Ryan juga menegaskan bahwa cakupan minimal 90% diperlukan dalam setiap putaran kampanye vaksinasi untuk menghentikan penyebaran virus polio.
Keputusan untuk melaksanakan gencatan senjata ini diambil setelah WHO mengkonfirmasi bahwa seorang bayi di Gaza telah lumpuh akibat virus polio tipe 2, yang merupakan kasus pertama dalam 25 tahun terakhir di wilayah tersebut.
Kampanye vaksinasi ini menjadi upaya mendesak untuk mencegah penyebaran polio lebih lanjut, tidak hanya di Gaza tetapi juga secara internasional.
Pejabat Hamas, Basem Naim, menyatakan kesiapan kelompoknya untuk bekerja sama dengan organisasi internasional guna memastikan kelancaran kampanye vaksinasi ini.
"Kami siap bekerja sama dengan organisasi internasional untuk mengamankan kampanye ini, melayani dan melindungi lebih dari 650.000 anak-anak Palestina di Jalur Gaza," kata Naim kepada Reuters.
Di pihak Israel, unit kemanusiaan militer Israel (COGAT) juga berperan dalam koordinasi kampanye vaksinasi ini.
Oren Marmorstein, juru bicara kementerian luar negeri Israel, menjelaskan bahwa kampanye ini merupakan bagian dari jeda kemanusiaan rutin yang memungkinkan masyarakat Gaza mengakses pusat-pusat kesehatan untuk menerima vaksinasi. Ia menambahkan bahwa Israel akan terus menyalurkan bantuan ke Gaza selama periode gencatan senjata ini.