Acara Tradisi Angngaru Pesta Pernikahan, Pemuda di Pangkep Tewas Tertusuk Badik

photo author
- Rabu, 30 Oktober 2024 | 20:46 WIB
Tradisi Angngarru telan korban jiwa, pelaku tertusuk badik di dada (Foto: doc , isrimewa)
Tradisi Angngarru telan korban jiwa, pelaku tertusuk badik di dada (Foto: doc , isrimewa)

Realitasonline.id-Pangkep | Seorang pemuda bernama Fajar Umar (18) tewas tertusuk badik saat mengikuti prosesi adat Mangaru atau Angngaru pada pesta pernikahan di Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, pada Selasa (29/10).

Insiden tragis ini terjadi ketika Fajar, yang mengenakan pakaian adat, melaksanakan ritual Angngaru sebagai bagian dari tradisi penyambutan pengantin pria. Meskipun segera dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat, nyawa Fajar tidak dapat diselamatkan.

Menurut Inspektur Satu Aidil Akbar, Kepala Kepolisian Sektor Labakkang, insiden bermula saat Fajar memegang badik, senjata tradisional khas Sulawesi Selatan, dalam prosesi tradisi Angngaru. 

Dalam tradisi ini, badik digunakan sebagai simbol kesetiaan, keberanian, dan komitmen menjaga nilai-nilai luhur. 

Baca Juga: Terungkap ! Ternyata Ini Identitas Mayat Tanpa Kepala di Danau Muara Baru Jakarta Utara

Sekitar pukul 10.00 WITA, ketika Fajar mengangkat badik ke arah dada kirinya, senjata tersebut tiba-tiba menembus pakaian adat dan melukai dada bagian kiri, menyebabkan cedera serius. 

“Saat penjemputan mempelai laki-laki pada acara pesta pernikahan, korban melakukan Mangaru (Angngaru). Tiba-tiba ujung badik yang dipakai menembus bagian dada sebelah kiri,” jelas Aidil dalam keterangan tertulis, Rabu (30/10).

Setelah insiden, Fajar langsung dievakuasi ke Puskesmas Pundata Baji untuk mendapatkan pertolongan medis.

Namun, di perjalanan menuju puskesmas, Fajar dinyatakan meninggal dunia akibat luka tusukan fatal. Setelah kejadian tersebut, Fajar dimakamkan di Kampung Malise, Kelurahan Pundata Baji, Kecamatan Labakkang.

Baca Juga: Siap-siap, Mulai Januari 2025 Pajak Kendaraan Progresif di Jakarta Akan Naik

Tragedi yang menimpa Fajar tidak hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, tetapi juga menarik perhatian publik setelah video insiden tersebut beredar di media sosial.

Dalam rekaman berdurasi sekitar satu menit, Fajar terlihat mengenakan pakaian adat berwarna biru sambil mengarahkan badik ke dada kirinya sebagai bagian dari prosesi. 

Namun, tanpa disangka, ia kemudian jatuh ke arah kanan, membuat para penonton terkejut. Meskipun Fajar sempat berusaha bangkit, ia akhirnya kehilangan kesadaran dan terbaring di lokasi kejadian.

Bahri, Camat Labakkang, turut mengonfirmasi kebenaran insiden yang menewaskan Fajar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zufarnesia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X