Miskonsepsi Menimpa Ketua DPW Nasdem Sumut di Pesawat, General Manager Garuda Indonesia Juga Minta Maaf

photo author
- Kamis, 23 Oktober 2025 | 23:00 WIB
General Manager  Garuda Indonesia,  Agny Gallus Pratama saat datang meminta maaf kepada Ketua DPW Partai Nasdem Sumut Iskandar atas keterlibatan Avsec pesawat Garuda kasus miskonsepsi (salah tangkap)  yang dilakukan pihak kepolisian. (Realitasonline.id/mukhtarhabib)
General Manager Garuda Indonesia, Agny Gallus Pratama saat datang meminta maaf kepada Ketua DPW Partai Nasdem Sumut Iskandar atas keterlibatan Avsec pesawat Garuda kasus miskonsepsi (salah tangkap) yang dilakukan pihak kepolisian. (Realitasonline.id/mukhtarhabib)

Realitasonline.id - Medan | Kasus konsepsi (salah tangkap) atas Ketua DPW Partai Nasdem (Iskandar) oleh pihak kepolisian, di dalam pesawat Garuda, di Bandara Kuala Namu pada Rabu malam 15 Oktober 2025. General Manager Garuda Indonesia, Agny Gallus Pratama juga minta maaf.

"Pada saat kemarin terjadi insiden, maka kami datang ke sini meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi," ucap Agny Gallus Pratama, di kantor DPW Nasdem Sumut. Kamis, (23/10/2025).

Sebelumnya pada hari yang sama pihak Kepolisian Polrestabes Medan telah melakukan hal yang sama meminta maaf kepada Ketua DPW Partai Nasdem Sumut tersebut.

Baca Juga: Mitsubishi Xpander 2018 Paling Ekstrem di Indonesia, Begini Jadinya kalau Mobkas Dimodifikasi Stance Minus 9 Camber, Simak

Informasi yang beredar kalau pihak kepolisian saat itu akan melakukan penangkapan judol atas nama yang sama yakni Iskandar kasus judi online.

Selanjutnya, Ketua DPW Nasdem Sumut tersebut menjelaskan kalau permintaan maaf ini diterima atas dasar miskonsepsi (salah tangkap) pihak kepolisian yang dibantu Avsec Garuda.

"Informasi yang didapatkan adalah penangkapan. Sebelum terjadi penurunan paksa saya itu (dari pesawat Garuda) memang perintahnya untuk melakukan penangkapan," terang Iskandar.

Baca Juga: Miskonsepsi Kasus Judol di Bandara Kuala Namu, Ketua DPW Nasdem Sumut Didatangi Kapolrestabes Medan

"Yang menurunkan saya adalah Avsec Garuda bersama beberapa orang yang menggunakan rompi (berwarna) kuning. Maka saya bilang ada yang berpakaian preman ada juga yang menggunakan rompi. Jadi ada 5 orang," sambungnya.

Ketua DPW Nasdem Sumut itu juga menjelaskan kalau yang terjadi menimpanya itu memang penangkapan, bukan proses identifikasi(menanyakan terlebih dahulu).

"Saya tegaskan lagi bukan proses-proses identifikasi, karena proses identifikasi tidak memaksa orang turun dari pesawat," jelasnya. (Mukhtar Habib)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Mukhtar Habib

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X