Langkat - Realitasonline.id | Kedatangan Petugas P2TL (Peneriban Pemakaian Tenaga Listrik) Guna melakukan rangkaian kegiatan pemeriksaan, serta tindakan terhadap adanya indikasi pencurian arus listrik digunakan pada Kamar mandi (WC Umum) dan ruangan pengelolaan manajemen Pasar Baru Stabat.
Ruangan kantor pengelolaan manajemen Pasar Baru Stabat atau dijadikan kantor PT.Alam Jaya di Pasar Baru Stabat, Jum'at (29/09/2023) mendapat perhatian dari warga setempat dan berharap pihak PLN, segera melaporkan ke polisi agar memberi efek jera terhadap setiap orang melakukan pencurian arus listrik.
Peristiwa ini di benarkan Eka Putri Admin P2TL PLN ULP Stabat saat dikonfirmasi dan menyebutkan, arus listrik bisa dihidupkan kembali jika mereka membayar seluruh biaya denda dan biaya tambah daya.
Baca Juga: Baskami Minta Pemprovsu Jaga Stabilitas Harga Beras dan Identifikasi Penyebab Kenaikan
Dari pantauan dilapangan, petugas yang mengunakan pakaian warna Oren sedang melakukan pemeriksaan dan melakukan pemutusan terhadap satu meteran listrik atas nama azijah.
Salah seorang petugas disaat pelaksanaan pembongkaran menyebutkan, kegiatan pembongkaran ini terkait adanya pengaduan masyarakat langsung kepada petugas PLN Pusat.
Setelah pembongkaran petugas meninggalkan lokasi dan menuju kantor PLN Stabat. Setiba di kantor PLN, terjadi laga argumen dengan oknum JS yang mengatakan, kalau dirinya mengunakan aliran listrik itu dari Azijah, bukan atas nama dirinya, dan meminta pihak PLN untuk memasang kembali meteran tersebut.
Baca Juga: Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengurus TP PKK Desa Se Angkola Selatan Sumatera Utara
Atas peristiwa itu, H Salman selaku sekretaris Ikatan Pedagang Pasar Baru Stabat (IPPBAS) Saat dikonfirmasi awak media mengatakan, saat kedatangan petugas P2TL PLN Stabat Pasar, pihaknya tidak mengetahui, karena sedang berada diluar. "Nanti saya cari informasi dulu," Katanya.
Disinggung siapa pengelola kamar mandi atau WC Umum Pasar Baru Stabat, H.Salman mengatakan, kamar mandi itu sejak tahun 2018 tidak lagi dikelola Disperindag, namun telah beralih atau dikelola oknum inisial JS dengan alasan telah membeli kamar mandi tersebut kepada oknum masyarakat.
"Memang saat ini tidak lagi beliau menjaga, tetapi ada orang lain ditugaskan menjaga kamar mandi umum tersebut. Kalau mengenai ruang kantor manajemen pasar, dulunya kantor Dinas perhubungan Langkat," ungkapnya.
Baca Juga: Dahsyat ! Hasil Panen Padi di Sergai Sumatera Utara Meningkat Drastis Lewat SIMURP CSA
Disebutkan, berkisar tahun 2018 Rungan tersebut beralih menjadi kantor PT Alam Jaya dan belakangan ini menjadi kantor manajemen pembenahan pasar Stabat ahli waris alm Syaiful Bahri dan di ganti lagi menjadi kantor PT Alam Jaya.
Jadi kalau listrik yang mereka gunakan itu terindikasi listrik curian. Kami sangat menyayangkan hal ini terjadi, yang dapat berimbas pada konsumen maupun pedagang pasar yang membutuhkan kamar mandi tersebut.