Realitasonlne.id - BELAWAN | Seorang pelajar mengalami nasib naas saat melihat aksi bentrokan antar kelompok di Belawan Kota Medan Sumatera Utara.
Remaja berusia 14 tahun ini tewas terkena panah beracun yang menyasar ke bagian dadanya.
Diketahui semula terjadi bentrokan antar kelompok warga di Gudang Arang Jalan TM Makam Pahlawan Kelurahan Belawan I Kecamatan Medan Belawan Kota Medan kembali terjadi.
Bentrokan berujung maut ini terjadi Sabtu (19/4/2025) sekira pukul 21:00 mengakibatkan remaja bernama Dimas Prasetyo (14 tahun) tewas setelah anak panah beracun tertancap di dadanya.
Korban yang berstatus murid kelas III SMP itu sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat, malang nyawanya tak tertolong lagi meski sempat mendapat perawatan medis.
Rencananya, korban yang merupakan putra dari Susilawati, Ketua Mujahidah Forum Umat Islam (FUI) Sumut (Sumatera Utara) di Kecamatan Medan Belawan ini dimakamkan sebelum Shalat Dzuhur, Minggu (20/4/2025).
Informasi yang diperoleh di Kepolisian, bentrokan yang terjadi antar kelompok warga Gudang Arang melawan gabungan warga Lorong Papan dan Kampung Kolam terjadi sekira pukul 21:00.
Baca Juga: Heboh soal Kerjasama Media, Kabag Persidangan DPRD Medan: Ada Tahapan Prosedur
Saat itu Dimas bersama keluarganya sedang duduk-duduk di depan teras Masjid Aqobah.
Karena ingin tau apa yang telah terjadi, korban berjalan ke arah lokasi bentrokan, tiba-tiba saja satu anak panah beracun melesat dari arah berlawanan dan tertancap di dada korban.
Korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat, namun nyawanya tak bisa diselamatkan. Sekira pukul 23:00 Dimas meninggal dunia, ujar Ustadz Nursarianto selaku Ketua DPD FUI Kota Medan, Minggu (20/4/2025).
Ustadz Nursarianto meminta Kapolres Pelabuhan Belawan secepatnya melakukan penangkapan terhadap pelaku penembakan panah beracun ini.
"Saya meminta Kapolres Pelabuhan Belawan secepatnya melakukan penangkapan terhadap para pelaku bentrokan serta meringkus pelaku penembakan panah beracun yang menewaskan korban yang merupakan anak yatim tersebut,” pinta Ustadz Nursarianto yang turut berdukacita atas meninggalnya putra dari Susilawati, Ketua Mujahidah Belawan FUI Kota Medan.