Medan - Realitasonline.id | Ketua DPRD Sumatera Utara, Baskami Ginting mendorong pemprovsu bersama pemerintah kabupaten/kota untuk terus berupaya menggenjot penurunan angka stunting.
Menurut Politisi PDI Perjuangan itu, di Sumatera Utara penurunan tingkat prevalensi stunting turun setiap tahun.
Pada tahun 2021, prevalensi stunting sebesar 25,8 persen dan pada tahun 2022 turun sebanyak 4,7 persen menjadi 21,1 persen. "Kali ini saya minta hingga penghujung tahun 2023, angka stunting kita dapat turun sampai di bawah 10 persen," katanya, Jumat (6/10/2023).
Baca Juga: Diduga Kebutuhan Industri, Lima Pelaku Penyelewengan Solar Subsidi Dibekuk Polisi
Baskami menjelaskan, hal ini juga menjadi tanggung jawab Tim Percepatan Penanganan Stunting. Agar penanganannya lebih konkret, efektif, dan tepat sasaran.
"Kerja-kerja penurunan angka stunting ini melibatkan seluruh pihak, baik dinas terkait, BKKBN, pemda, pihak swasta dan masyarakat," tambahnya.
Baskami menjelaskan, perbaikan terhadap pola makan, gizi, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih sangat perlu diperhatikan.
Baca Juga: Petani Sawit Di Sumatera Utara Meradang Ninja Berkeliaran Polisi Panen Aduan
"Terutama orangtua yang memiliki balita dan ibu hamil untuk memperhatikan nilai gizi anaknya," imbuhnya.
Baskami mengatakan, persoalan stunting ini merupakan persoalan masa depan bangsa yang tidak boleh dianggap remeh.
Menurutnya, Kementerian Kesehatan telah memberikan petunjuk teknis, kepasa seluruh pemerintah daerah terkait pemberian pemberian makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil.
Baca Juga: Terkait Warga di Sumatera Utara Terkena Sakit Kulit Kronis Butuh Perhatian Serius dari Pemerintah
"Harus diperhatikan benar-benar, pemberian lauk tambahan yang mengandung gizi yang tinggi seperti protein dan asam amino. Dengan begitu angka stunting kita akan turun signifikan," pungkasnya.(mis)