Melakukan usaha dan mengembangkannya. Seorang santri sudah harus bisa mandiri dengan kemampuannya berperilaku usaha.
Inilah yang sudah diprogramkan Kementrian Agama untum Inkubasi pondok pesantren dengan ber-UMKM.
Apalagi jika keduanya sudah dikuasai, paradigma Santri yang sebagai ahli agama dan seolah jauh dari kehidupan duniawi nyatanya sudah bisa berdaya saing.
Terlebih lagi antara teknologi dan eknomi tidak bisa dipisahkan, bisa kita lihat usaha perdagangan sudah melalui media sosial dan inilah faktanya.
Baca Juga: Peringati Maulid Nabi, Bupati Tapsel Ajak Masyarakat Cintai Rasulullah dengan Perbanyak Selawat
Pada akhirnya, di hari Santri tahun 2023 ini harus ada penyesuaian kurikulum di dunia Pesantren, harus ada perubahan-perubahan yang dilakukan sesuai zamannya.
Harus ada pelatihan-pelatihan yang meningkatkan kemampuan dan soft skill para santri di serba modernitas ini.