Yang membuat Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Medan ini lebih miris adalah, lima Komisioner Bawaslu baru memulai tugas Agustus lalu.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI telah mengumumkan nama-nama anggota Bawaslu seluruh Indonesia periode 2023-2028 termasuk Kota Medan.
“Artinya, mereka baru tiga bulan menjalankan tugas pasca dilantik Bawaslu RI, belum lagi hari pemungutan suara, ada pula oknum melakukan tindak pidana korupsi dan kena OTT lagi," kata Roby.
Untung saja kejahatannya terungkap, mungkin akan lebih parah lagi, bakal lebih banyak Caleg yang kena peras kalau sampai aksi oknum anggota Bawaslu Medan tersebut tidak diketahui, jelasnya.
Ini masih baru pengumuman DCT, banyak pekerjaan yang harus dilakukannya sesuai tupoksinya sebagai Bawaslu, kok malah memeras, sesal Roby.
Kejadian ini menurut Roby akan membuat masyarakat dan Caleg tidak percaya dengan tugas pengawasan Komisioner bawaslu lainnya.
Meski yang lainnya tidak serupa dengan oknum yang kena OTT tersebut tapi penilaian masyarakat sudah negatif terhadap Bawaslu.
“Mumpung kejadiannya baru, segera kita panggil Bawaslu, kami bukan menghukum mereka, tapi meminta mereka bekerja dengan sungguh-sungguh dan jujur. Karena para Caleg, parpol dan para pendukung, relawan dan simpatisan calon berharap banyak kepada Bawaslu, benar-benar mengawasi Pemilu dengan baik,” harapnya.
Sebelumnya, Polda Sumut melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) kepada anggota Bawaslu Medan Azlansyah Hasibuan diduga terlibat pemerasan terhadap seorang calon legislatif (caleg).
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Rabu (15/11/2023) lalu mengatakan kasus ini terungkap berdasarkan laporan korban yang merasa dipersulit dalam pengurusan kelengkapan administrasi sebagai persyaratan menjadi Caleg. (AY)