Meskipun pemicu kelelahan ini belum diketahui secara pasti, beberapa faktor telah diidentifikasikan, salah satunya yaitu efek langsung dari obat-obatan kemoterapi yang dapat mempengaruhi dan merusak juga pada sel-sel tubuh sehat, termasuk sel-sel darah merah, yang bertanggung jawab untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, yang dapat menyebabkan kelelahan yang berat.
Selain itu, peradangan dan stres oksidatif menyebabkan pasien lelah. Saat kerusakan sel normal terjadi, peradangan dapat menggangu metabolisme dan merusak tingkat energi dalam tubuh.
Reaksi oksidatif berlebihan juga dapat menghancurkan sel sehat, yang menyebabkan kelelahan yang tinggi.
Perjalanan kanker dan kemoterapi juga dapat menjadi perjuangan yang melelahkan.
Selain kemoterapi beberapa pasien juga harus menjalani terapi lain seperti radioterapi, operasi dan tindakan pengobatan medis lainnya, yang mana semuanya dapat juga memperparah tingkat kelelahan pasien.
Tidak hanya efek kelelahan, terapi kemoterapi juga dapat mengganggu pola tidur pasien, yang menyebabkan pasien merasa lebih lelah.
Namun, perlu diingat bahwa rasa lelah ini bersifat sementara. Kelelahan pasien biasanya berangsur-angsur berkurang setelah kemoterapi selesai dan pemulihan dimulai.
Baca Juga: Dijamin Kinclong! Begini Cara Membuat Kit Pengkilap Body Motor dengan Bahan Sedehana
Pasien dapat berkonsultasi dengan tim medis jika kelelahan yang dirasakan tidak membaik setelah beberapa waktu.
Ini dilakukan untuk mengetahui penyebab kelelahan dan cara mengatasi masalah tersebut. Mengatasi kelelahan setelah terapi kemoterapi dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Untuk membantu tubuh memulihkan energi yang hilang selama pengobatan, sangat penting untuk pasien beristrirahat yang cukup dan tidur dengan baik, disarankan tidur 7-8 jam.
Penelitian yang dilakukan oleh Chen et all dengan judul Effects of exercise interventions on cancer-related fatigue and quality of life among cancer patients: a meta analysis mengatakan berolahraga rutin secara teratur dengan intensitas ringan hingga sedang seperti berjalan kaki atau yoga, juga dapat meningkatkan kembali energi pasien kanker dan meningkatkan kualitas hidup pasien kanker.
Selain itu pasien kanker harus memperhatikan nutrisi yang seimbang juga dapat membantu mengurangi kelelahan pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa suplemen nutrisi dapat membantu mengurangi kelelahan pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Cara lain untuk membantu mengurangi kelelahan pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi yaitu dengan Manajemen stres ( Husna at all, 2014).