Ini Alasan Warga Negara Bangladesh Nekat Bikin KTP Palsu di Medan, Polda Sumut Buru Pelaku

photo author
- Rabu, 20 Desember 2023 | 15:29 WIB
8 WN Bangladesh yang ditahan Polres Belu NTT. (Realitasonline.id/Dokumen)
8 WN Bangladesh yang ditahan Polres Belu NTT. (Realitasonline.id/Dokumen)

Medan - Realitasonline.id| Polda Sumatera Utara  terus memburu pelaku pembuat KTP Medan diduga palsu yang dimiliki 8 Warga Negara Bangladesh yang ditangkap di Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Diduga pembuatan identitas KTP palsu itu dilakukan secara online dengan menggunakan data-data palsu dan seolah-olah NIK dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Medan.

Hal itu ditegaskan Polda Sumut menanggapi adanya sindikat pembuatan KTP palsu di Medan secara online, Rabu 20/12/2023. 

Baca Juga: Penampakan 8 KTP yang dimiliki 8 Warga Negara Bangladesh, Kadis Dukcapil Kota Medan: Banyak Kejanggalan!

Sebelumnya, salah seorang imigran Warga Negara Bangladesh yang ditahan Polres Belu Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Awang sesuai identitas KTP Indonesia bersama tujuh warga negara Bangladesh lainnya, mengakui KTP mereka palsu.

Awang mengatakan bahwa identitas KTP yang mereka miliki dibuat di Kota Medan Sumatera Utara. Meski mereka sendiri sebelumnya belum pernah datang ke Sumatera Utara dan tidak tahu dimana Kota Medan.

Awang menjelaskan bahwa layanan pembuatan KTP tersebut diberikan oleh seorang warga dengan membayar sejumlah uang.

Dia juga mengakui bahwa mereka datang dari Bangladesh ke Medan tanpa menggunakan paspor. Diakuinya bahwa paspor dan KTP hanya ada di Handphone milik mereka.

Baca Juga: Selama 128 Tahun, BRI Hadir Dorong Inklusi Keuangan Hingga Pelosok Negeri

"KTP kami dibuat di Kota Medan Sumatra Utara dengan menggunakan jasa seorang warga," kisah Awang.

"Dengan membayar Rp 300 ribu per orang, kami dapat KTP itu. Kami sendiri tidak tahu "orang" itu siapa. "Orang" itu hanya ambil uang Rp 300 ribu dari kami setiap orangnya," cerita Awang.

Awang yang memiliki nama aslinya MB Nadim sesuai identitas yang dikelurakan pemerintah Bangladesh mengakui tidak memiliki foto (gambar) "orang" tersebut dan nomor handphon yang disebutnya "orang" itu tidak bisa dihubungi lagi saat ini.," terang M.B Nadim pemilik nama asli sesuai KTP Bangladesh. Minggu, 10 Desember 2023.

"Setelah mendapatkan KTP Kota Medan tersebut, kami langsung berangkat menggunakan pesawat dari Medan ke Kupang dan terus ke Atambua secara bertahap," tambah Awang.

Ia juga mengakui bahwa mereka sudah berada di Desa Takirin NTT sejak tanggal 26 November lalu atau kurang lebih 2 minggu.

Baca Juga: Jurgen Klopp Galau Liverpool Kehilangan Pemain Kunci

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB
X