Baca Juga: Silaturahmi ke Tuan Guru Besilam, Bakal Calon Gubernur Sumut Nikson Nababan Diberi Amalan Khusus
"Dalam hal membangun Tapanuli Utara, anggap rakyat itu sebagai anak-anakmu. Begitulah ujar keluarga kepada saya. Ikhlaskan-lah semua itu. Begitulah pesan yang saya terima. Maka saya berjalan tegak lurus, apa adanya," tuturnya lagi.
Dikatakan Nikson, selama ini di Sumut ada ungkapan semua urusan harus ada uang.
"Inilah saatnya, di Sumatera Utara kita ciptakan komitmen yang baru, semua urusan harus tuntas. Neken apapun jangan pakai uang (pungutan), ikhlaskan semua itu. Saya sudah lakukan di Taput selama 2 periode," sebut pria kelahiran Siborong-borong, 5 Oktober 1972 ini.
"Seperti halnya seorang guru, yang sudah berada di suatu tempat, jangan dipindah-pindahkan. Jangan istilahnya satu keluarga itu dipisahkan. Itulah harapan orang-orang tua. Bagaimana kita harus memcangkul di sawah. Bagaimana kita jalan selama 2 jam pergi 2 jam pulang. Menjadikan Tapanuli Utara seperti yang sekarang, penuh perjuangan," bebernya.
"Belum lagi jalan di mana-mana berlobang-lobang. Janji di 2014 sudah saya kerjakan, sekolah gratis. Dana desa Rp60 juta per desa untuk fisik, hingga akhirnya jadi kebijakan nasional di 2016. Kajian akademik tentang kelayakan bandara, apakah Pinangsori atau Silangit, sudah saya lakukan," tuturnya.
"Hampir 50.000 hektare kawasan hutan menjadi Tanah Adat. Masa depan masyarakat hidup dari hutan, yang hidupnya dari pertanian. Tidak semua menjadi 'swastanisasi', ada titik-titik yang harus dibatasi.
Politisi PDIP ini juga selalu mencermati kondisi lahan hutan yang banyak berubah status jadi konsesi.
"Sehingga mekanisasi itu penting, usia produktif bertani pasti terbatas. 6.000 hektare lahan tidur menjadi produktif," imbuhnya.
Nikson pun menyebut, anggaran untuk eksisting jalan (infrastruktur) tidak akan sanggup ditampung APBD. Maka penting dilakukan rasionalisasi refokusing.
"Tiap tahun kita lakukan rasionalisasi anggaran. Efisiensi dam efektifitas anggaran. Warga Taput hidup dari pertanian 80%. Gak mungkin kita suruh semua warga bertani."