Realitasonline.id - Medan | Puluhan warga mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Kecamatan Air Joman Sei Silau, Asahan menggelar aksi demo 'gruduk' DPRD Sumut, Senin (10/6/2024) menuntut Pemprovsu melalui Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) segera menuntaskan 11 jalan dan jembatan provinsi di Kabupaten Asahan.
Pengunjukrasa melakukan orasi seraya membawa sejumlah spanduk, dipimpin kordinator aksi Zulkifli Matondang didampingi Dedi Siregar mengecam keras atas terhentinya proyek multiyears bernilai Rp 2,7 triliun bersumber dari APBD Sumut, namun telah terbengkalai sejak tahun 2022.
"Sejak dua tahun terakhir terbengkalai, banyak warga yang terhirup debu, 80 persen masyarakat terkena penyakit TBC bahkan ada yang meninggal dunia akibat kecelakaan," ujar Zulkifli.
Baca Juga: Gelar Demo, Puluhan Jukir di Bengkulu Tolak Parkir Gratis di Alfamart
Warga Air Joman dengan menyewa bus berangkay dari kampung halamannya Kabupaten Asahan mendatangi gedung wakil rakyat itu, guna menyampaikan aspirasi dan keluhan warga masyarakat Asahan akibat dari proyek pembangunan jalan dan jembatan senilai Rp2,7 triliun.
Bahkan mereka juga mengklaim Sekretaris PUPR Sumut Aldun menyuruh warga menyampaikan aspirasi ke gedung DPRD Sumut, setelah berdemo di Kantor PUPR beberapa waktu lalu.
Menurut Zulkifli, sebagian besar 11 item proyek strategis berupa jalan dan jembatan Sumut seluruhnya berlokasi di Asahan, dengan No kontrak bagian dari multiyears contract No 602/BMBK-PEMB/KPA/1665/2002 tanggal 22 Juni 2022 dengan masa kerja 540 hari kalender 2022/2023. Adapun penyedia jasanya adalah PT Waskita, SMJ, PT Pijar Utama KSO, serta konsutan PT Citra Diecona KSO PT Perentjana Djaja.
Baca Juga: Minta Alfamart di Tutup, Puluhan Jukir di Bengkulu Demo Tolak Parkir Gratis
Di antaranya peningkatan struktur jalan provinsi Ruas Pasar I-Pasar XIX (Pembangunan Sei Dua-Pasar Banjar), dan pembukaan jalan provinsi Gertak Serong-Sarang Elang-Sei Sembilang-Batas Labuhan Batu Utara di Kabupaten Asahan.
"Ada proyek yang telah dibangun itu sebelumnya sudah ditinjau Gubsu ketika itu, Edy Rahmayadi, namun hingga kini terkesan dibiarkan begitu saja tanpa ada kejelasan," kata Zulkifli.
Nyaris Nerobos Gerbang
Dalam aksinya berulangkali pendmo berorasi untuk minta dipertemuan dengan anggota DPRD Sumut, namun tak kunjung datang dan tidak disahuti, sehingga pengunjukrasa nekad memanjat pintu gerbang gedung DPRD Sumut, untuk masuk ke gedung dewan.
Namun Kabag Humas M Softan menghampiri peserta aksi, dan menyebut para anggota dewan tidak berada di tempat namun berjanji akan menyahuti aspirasi mereka.