Ini Ciri-Ciri Hewan Kurban yang Sehat sesuai Syariat dan Higienitas daging

photo author
- Rabu, 12 Juni 2024 | 16:11 WIB
Hewan ternak sapi adalah hewan kurban yang paling banyak disembelih saat Idul Adha 1445 H. (Realitasonline.id/Dok)
Hewan ternak sapi adalah hewan kurban yang paling banyak disembelih saat Idul Adha 1445 H. (Realitasonline.id/Dok)

Perlu diketahui tidak semua hewan ternak bisa dikurbankan. Hewan yang boleh dikurbankan hanya hewan ternak unta, sapi, dan kambing.

Baca Juga: Pastikan Kesehatan Hewan Kurban, Kapolres Padangsidimpuan Kunjungi Peternak Sapi

Untuk penanganan daging kurban agar higienis, menurut Guru Besar dari Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta Prof Nurliyani, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar daging kurban yang dikonsumsi aman sesuai standar kesehatan.

Nurliyani menjelaskan higienitas daging ialah suatu kondisi dan tindakan untuk memastikan keamanan dan kelayakan daging pada semua tahapan dalam rantai makanan.

Makanan yang sehat dan aman itu hak setiap manusia yang harus dihormati, dilindungi, dan dipenuhi, ujarnya.

Ia melanjutkan ada beberapa ciri yang menandakan kondisi hewan terbilang sehat.

Di antaranya, bulu hewan bersih dan mengkilap, gerak lincah, nafsu makan normal, cara bernapas normal, lubang kumlah bersih dan normal, suhu badan 39-40 derajat celcius, serta tinja dan urin normal.

Hewan sebelum dipotong butuh diperiksa, diistirahatkan di tempat teduh agar hewan tenang dan tidak panik. Hewan yang mengalami stres sebelum penyembelihan akan menurunkan bobotnya maupun kualitas daging, tutur Nurliyani.

Baca Juga: Pastikan Kesehatan Hewan Kurban, Kapolres Padangsidimpuan Kunjungi Peternak Sapi

Menurutnya, ada beberapa hal yang bisa menjadi sumber kontaminasi kuman pada daging yakni, dari hewan itu sendiri seperti kaki, kulit, dan bulu. Juga dari kotoran, saluran pencernaan, dan kulit.

Sementara sumber kontaminasi dari luar misalnya, pisau penyembelihan yang tidak bersih, pengulitan dan pembersihan karkas, lalu tangan, pakaian, atau peralatan yang kotor dari orang yang mengurus daging.

Kontaminasi dari manusia ini berpotensi hingga 50 persen saat mengangkat, memotong, menimbang, dan membungkus daging.

“Contoh penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia misalnya bakteri anthrax dan tuberculosis, parasit toxoplasmosis, dan virus penyakit sapi gila,” imbuhnya.

Oleh karena itu, lanjut Nurliyani diperlukan beberapa syarat yang harus dipenuhi selama pengurusan daging.

Pertama, syarat peralatan. Untuk penyembelihan harus menggunakan pisau yang tajam, cukup panjang, bersih, dan tidak berkarat.
Setelah penyembelihan pastikan hewan sudah benar-benar mati sebelum dilakukan pemisahan kepala dan badan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB
X