Realitasonline.id - Medan | Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Jam’iyah Batak Muslim Indonesia (JBMI) Arif Rahmansyah Marbun melantik dan mengukuhkan kepengurusan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) JBMI Provinsi Sumatera Utara periode 2023-2028 di Medan, Sabtu (10/8/2024) malam.
Kepengurusan yang dilantik itu diketuai oleh Aripay Tambunan, dengan Sekretaris Taufiq Ismail Siregar, dan Bendahara Ery Zulkifli Siregar. Mereka bertiga dibantu oleh sejumlah personel yang mengisi posisi sebagai wakil ketua, wakil sekretaris dan wakil bendahara.
Kepengurusan baru ini juga didukung oleh sejumlah Dewan Ulama yang diketuai oleh Tuan Guru Ahmad Sabban Rajagukguk, kemudian Dewan Penasihat yang diketuai Maratua Simanjuntak, Dewan Pembina diketuai Marahalim Harahap, dan Dewan Pakar yang diketuai oleh Shohibul Anshor Siregar.
Baca Juga: Polda Sumut: Sepekan 161 Pelaku dan 39 Kg Sabu Diungkap
Ketua Umum DPP JBMI Arif Rahmansyah Marbun menyebutkan bahwa pelantikan itu menjadi momentum strategis untuk merajut keberagaman dan ikut andil dalam memajukan kesejahteraan masyarakat di Sumut.
JBMI, kata Staf Khusus Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin itu, berkomitmen dengan semangat Pencasila dan spirit “dahilan na tolu” untuk terus berkontribusi dalam berbagai aspek kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya melalui program-program yang bermanfaat buat umat.
Lebih jauh Arif Rahmansyah Marbun menyebut bahwa JBMI didirikan oleh sejumlah tokoh Sumut pada 1979, di antaranya Jamaluddin Tambunan, Abdul Manan Simatupang, dan Yunus Siagian. Dalam 45 tahun perjalanannya, JBMI telah melalui berbagai tantangan dan rintangan.
Baca Juga: KPU Catat Daftar Pemilih Sementara di Batu Bara Sebanyak 323.912 Pemilih, Begini Rinciannya
“Namun dengan tekat yang kuat, serta dukungan berbagai elemen dan juga lindungan Allah SWT kita mampu melewati semua itu dan terus bergerak maju,” katanya seraya meminta kepada para pengurus DPW JBMI Sumut yang baru agar terus bekerja keras dengan penuh dedikasi dan integritas serta bertanggung jawab.
Menurut Arif, JBMI dalam berdakwah selalu berpedoman pada Al Quran dan hadits, serta tetap mengedepankan sikap saling menghormati, saling menghargai, dan saling menyayangi sesama anak bangsa, sesuai dengan prinsip “dahilan na tolu”.