Workshop Pilkada 2024, Dewan Pers: Wartawan Terlibat Tim Sukses dan Pendukung Kepala Daerah Diberi Peringatan Tegas

photo author
- Kamis, 5 September 2024 | 18:33 WIB
Workshop Peliputan Pemilu dan Pilkada 2024 di Sumatera Utara yang digelar Dewan Pers di Kota Medan Sumatera Utara. (Realitasonline.id/Dok)
Workshop Peliputan Pemilu dan Pilkada 2024 di Sumatera Utara yang digelar Dewan Pers di Kota Medan Sumatera Utara. (Realitasonline.id/Dok)

Realitasonline.id| MEDAN - Workshop Peliputan Pemilu dan Pilkada 2024 digelar Dewan Pers di Hotel Cambridge Jalan S Parman Medan, Kamis 5/9/2024.

Workshop tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua Dewan Pers M Agung Dharmajaya yang mewakili Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu.

M Agung Dharmajaya dihadapan puluhan jurnalis Kota Medan menghimbau agar media tetap netral dalam memberitakan Pilkada serentak 2024 di Sumatera Utara.

Baca Juga: Sesalkan Sikap Oknum Panitia PON, Ketua PWI Aceh Berharap Semua Pihak Hargai Tugas Wartawan

Dia juga mengingatkan agar pemilik media, dan wartawan yang meliput juga tetap menjaga netralitasnya.

"Jika terdapat insan pers di Sumut yang ikut terlibat berkontestasi politik untuk jadi salah satu tim sukses atau pendukung kepala daerah maka akan diberikan peringata tegas," kata Agung.

Namun hal tersebut tidak diberikan begitu saja, mereka harus mematuhi aturan yang berlaku.

Dewan Pers menghimba para jurnalis disarankan untuk berhenti dalam bidangnya jika saja ikut bertanding dalam kontestasi lima tahunan tersebut.

Baca Juga: Gelar Acara Lepas Sambut, Kodim 0107/Aceh Selatan: Tanamkan Jiwa Prajurit dalam Hati yang Patuh pada Aturan

"Kalau ada teman-teman yang mau ikut kontestasi politik sebaiknya bsrhenti jadi jurnalis," tegasnya.

Lalu, untuk jurnalis yang tergabung dalam tim sukses salah satu calon diwajibkan untuk mengambil cuti terlebih dahulu.

"Kepada teman-teman yang terlibat dalam tim sukses di salah satu calon itu tidak apa-apa dan dibolehkan tapi kami minta cuti terlebih dahulu," ujarnya.

"Nanti kalau KPU sudah sampaikan kapan masa kampanye mungkin dari situ teman-teman sudah mulai untuk tidak terlibat dalam kerja-kerja jurnalistik," tambah dia.

Menurutnya, jika tak berhenti atau cuti maka yang dirugikan bukan hanya masyarakat saja.

"Dirugikan bukan hanya publik, tapi kita juga media karena bisnis media adalah bisnis kepercayaan," kata dia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB

Terpopuler

X