Penulis: Normi Hotriani Purba,S,Kep.,Ners & Dr.Siti Zahara Nasution,S,Kp.,MNS (Program Magister Ilmu Keperawatan F.Kep USU)
Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul mendadak yang disebabkan karena terjadinya gangguan peredaran darah otak dan bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja.
Stroke diakibatkan oleh thrombosis cerebral, hemoragik,hipoksia umum dan hipoksia setempat. Jumlah penderita stroke setiap tahun semakin bertambah (Muttaqin,2017).
Setiap tahun kurang lebih 16 juta orang di seluruh dunia terserang stroke. Kasus stroke meningkat di negara maju seperti Amerika, di mana kegemukan telah mewabah.
Dahulu penyakit stroke hanya menyerang kaum lanjut usia (lansia). Seiring dengan berjalannya waktu, kini ada kecendrungan bahwa stroke mengancam usia produktif bahkan di bawah usia 45 tahun.
Penyakit stroke ternyata dapat menyerang siapa saja tanpa memandang jabatan ataupun tingkatan sosial ekonomi.
Di Indonesia Stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah penyakit jantung dan kanker.hasil survey yang di lakukan pada tahun 2013 oleh Rigby stroke merupakan peringkat nomor satu di rumah sakit pemerintah di seluruh
penjuru Indonesia.
Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena Stroke. Jumlah tersebut sepertiganya bisa pulih kembali, sepertiga lainnya mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang dan sepertiga sisanya mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di Kasur, (Israili,2017).
Untuk mengatasi pada pasien stroke dibutuhkan perawatan intensif yang berguna memulihkan fungsi otak, dengan menjalani rawat inap dan tirah baring total.
Tirah baring penting karena pasien dengan gangguan persyarafan seringkali disertai dengan adanya penurunan kemampuan dalam mobilisasi (parese).
Immobilisasi atau tirah baring menjadi faktor yang signifikan
menyebabkan luka tekan (Dekubitus).
Dekubitus adalah kerusakan atau kematian kulit sampai jaringan jaringan di bawah kulit bahkan menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan pada suatu area secara terus menerus sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi darah setempat.