Karakteristik Kesehatan Masyarakat Nias Utara

photo author
- Rabu, 9 Oktober 2024 | 10:28 WIB
Karakteristik kesehatan masyarakat di Kabupaten Nias Utara Kepulauan Nias. (Realitasonline.id/Dok)
Karakteristik kesehatan masyarakat di Kabupaten Nias Utara Kepulauan Nias. (Realitasonline.id/Dok)

Fasilitas kesehatan yang ada masih belum mampu menangani penyakit-penyakit penyebab kematian seperti jantung, stroke, ginjal karena ketersediaan dokter yang kurang di setiap Fasilitas kesehatan di Nias Utara (Kemenkes, 2023).

Bupati Kabupaten Nias Utara Amizaro Waruwu mengatakan kesehatan merupakan faktor penting dalam menyukseskan pembangunan di Nias Utara.

Baca Juga: Rapat Persiapan Tim Desk Pastikan Pilkada Pematangsiantar Berjalan Lancar

Bupati Nisut mengusulkan secara langsung kepada Menteri Kesehatan RI untuk dapat membantu Pemda Nias Utara dalam menyelesaikan masalah di bidang kesehatan, antara lain dengan membangun 2 unit gedung Puskesmas yaitu Puskesmas Alasa dan Lahewa, membangun gedung dan pengadaan Alkes Posyandu Prima berjumlah 74 unit, meningkatkan pembangunan dan Alkes di RS Pratama Nias Utara, menempatkan dokter spesialis (Internis, Obgyn, Patologi Klinik, Anestesi, dan Radiologi sehingga ke depan RS Pratama bisa naik status menjadi RS Tipe C.

Permasalahan kesehatan di Nias Utara disebabkan oleh kondisi geografis yang penuh tantangan di antaranya Kepulauan Nias berada di wilayah perbatasan, terpencil, rawan bencana alam, serta masih rendahnya kemampuan ekonomi masyarakat.

Di sisi lain juga kurangnya ketersediaan sumber daya, baik tenaga kesehatan, dana, dan peralatan masih terbatas. Tempat rujukan kesehatan yang paling sering dikunjungi oleh masyarakat Kabupaten Nias Utara untuk berobat jalan adalah Puskesmas kecamatan karena bisa dijangkau oleh masyarakat yang berada di desa.

Masyarakat di Nias Utara dalam memilih pengobatan saat sakit masih ada beberapa yang menggunakan pengobatan alternatif dan mempercayai kehebatan seorang dukun dalam mengobati berbagai penyakit, terutama masyarakat yang berada di daerah yang jauh dari fasilitas kesehatan, kurangnya informasi kesehatan, dan akses ke fasilitas kesehatan tidak memadai seperti kendaraan setiap rumah tidak ada dan jalanan rusak.

Baca Juga: Mau Padanglawas MAJU, Coblos Nomor 01

Jenis penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat Nias Utara adalah tekanan darah tinggi, diabetes melitus, gastritis, tuberkulosis, malaria, demam berdarah, diare, ISPA, dan myalgia.

Dalam mendukung layanan primer untuk kesehatan masyarakat Nias Utara, Dinas Kesehatan melalui Bidang Kesehatan Masyarakat melaksanakan Pertemuan Persiapan Integrasi Layanan Primer (ILP) bertempat di Aula Pendopo Bupati Nias Utara, yang dilaksanakan pada Rabu (25/9/2024).

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Utara dengan peserta seluruh Pejabat Eselon III dan IV Dinkes, Kapus, KTU dan masing-masing Pj.

Program di masing masing Puskesmas.Integrasi Layanan Primer (ILP) merupakan upaya untuk menata dan mengkoordinasikan berbagai pelayanan kesehatan primer berdasarkan siklus hidup bagi perorangan, keluarga dan masyarakat, bertujuan untuk mendekatkan akses yg bersifat promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan paliatif.

ILP ini merupakan satu pilar transformasi kesehatan yang mampu memperluas layanan kesehatan hingga ke tingkat kelurahan dan memperkuat pemantauan wilayah setempat.

Rencana program kegiatan yang perlu ditingkatkan untuk pembangunan kesehatan di Nias Utara adalah ketersediaan tenaga medis dokter di fasilitas kesehatan, peningkatan kompetensi tenaga kesehatan melalui program pendidikan dan pelatihan, peningkatan kapasitas kader Posyandu, pengadaan ambulance baru di seluruh Puskesmas, penyediaan alat kesehatan sesuai standar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB
X