Realitasonline.id - Medan | Dinas Perpustakaan dan Arsip (Perpusip) Sumut bekerja sama dengan PT Bank Sumut melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) memberikan kontribusi nyata untuk meningkatkan literasi di kawasan Danau Toba.
Program ini ditujukan untuk mendukung kegiatan literasi yang dikelola oleh Yayasan Alusi Tao Toba, dengan bantuan buku dan peralatan tulis senilai Rp69.896.500.
Program CSR ini diserahkan oleh Direktur Keuangan dan TI Bank Sumut Arieta Aryanti pada acara Baksos dan CSR Alusi Tao Toba di Desa Pardomuan Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir, Minggu 17 Nopember 2024.
Baca Juga: TP PKK Siantar Hadiri Rakornas dan Pelantikan Pembina Posyandu
Kepala Dinas Perpusip Pemprovsu Dwi Endah Purwanti menyampaikan apresiasi kepada Bank Sumut yang mendukung pemerintah memberdayakan lembaga yang bergerak di bidang pendidikan dan literasi ini, guna meningkatkan minat baca masyarakat.
Direktur Keuangan dan TI Arieta Aryanti menjelaskan keikutsertaan Bank Sumut dalam kegiatan yang diinisiasi Dinas Perpusip ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung pengembangan pendidikan di wilayah Sumatera Utara, khususnya di daerah terpencil seperti Danau Toba.
"Kami percaya bahwa literasi adalah kunci peningkatan kualitas sumber daya manusia. Apalagi ada kecenderungan minat baca masyarakat cenderung melemah. Oleh karena itu, program CSR ini kami dedikasikan untuk mendukung upaya Yayasan Alusi Tao Toba yang telah berperan aktif dalam menyediakan akses pendidikan bagi anak-anak dan literasi masyarakat di sekitar Danau Toba," ujarnya pada acara yang juga diisi Bakti Sosial Alumni FE UI 89.
Masyarakat setempat melalui Alusi Tao Toba, lembaga non pemerintah bidang pelestarian lingkungan dan penguatan masyarakat di Danau Toba melalui pendidikan, sangat berterima kasih atas bantuan ini.
Bantuan Buku dan Peralatan Edukatif
Program ini mencakup pengadaan sebanyak 372 buku bacaan yang terdiri dari 124 judul, serta berbagai alat pendidikan seperti peralatan tulis, boneka tangan, Lego edukatif, meja lipat, kertas mewarnai, dan satu unit sound system.
Semua item tersebut akan digunakan di enam Sopo Belajar (pusat belajar) dan dua kapal perpustakaan keliling yang secara rutin beroperasi di pesisir Danau Toba, melayani anak-anak dari berbagai desa yang sulit dijangkau.