Realitasonline.id - Nias | Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan Sumatera Utara (Forkom IJK Sumut) menyelenggarakan edukasi keuangan untuk Komunitas Petani Pisang di Nias yang bertajuk Forkom IJK Goes to Petani Pisang. Kegiatan dalam rangka memperingati Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 ini diadakan pada Selasa (8/10/2024) di Gedung Serbaguna Howu Howu, Nias.
Adapun tema yang diangkat yakni "Akses Keuangan Inklusif, Wujudkan Masyarakat Produktif." Sebagai bagian dari industri jasa keuangan, Bank Sumut berperan aktif dalam mendukung upaya Forkom IJK Sumut untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan bagi masyarakat, terutama di kalangan komunitas petani pisang.
Sejumlah narasumber turut memberikan pemaparan dalam acara ini, antara lain Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kab Nias, Taondrasi Mendrofa, Analis Junior Deputi Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen, Alekson Romatua Saragi, Ketua Yayasan Budaya Hijau Indonesia serta Professional Assistant Manager Bidang Pengembangan Bisnis Kredit Ritel Bank Sumut Indra Antian Sitompul.
Baca Juga: Berkat Kemitraan dengan AgenBRILink, Toko Milik Dessi Berkembang Pesat, Begini Kisahnya
Pjs Bupati Nias Yuliani Siregar menyampaikan melalui Program Edukasi Forkom IJK Goes To Komunitas Petani Pisang Nias yang digagas oleh Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan Sumatera Utara, diharapkan menjadi sebuah langkah solutif dalam menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi Petani Pisang Kepok, Pedagang maupun Pelaku UMKM di Kabupaten Nias.
"Pemerintah Kabupaten Nias juga berkomitmen dan terus berupaya melakukan percepatan dan perluasan digitalisasi daerah, sehingga upaya dan sinergi ini pada akhirnya diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nias secara berkelanjutan," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Utam Bank Sumut Babay Parid Wazdi yang juga menjabat sebagai Ketua Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan Perbankan Forkom IJK Sumut, menyampaikan kebanggaannya berpartisipasi dalam kegiatan ini. Ia juga menyoroti program GETAPIN (Gerakan Tanam Pisang Nias) yang telah diinisiasi Bank Sumut untuk mendukung petani pisang dalam mengembangkan usaha mereka.
"Inklusi keuangan adalah pilar penting untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Melalui kegiatan ini, kami ingin menyebarkan edukasi mengenai pengelolaan keuangan yang baik, termasuk manfaat menggunakan layanan keuangan, khususnya bagi komunitas petani pisang di Nias," ungkap Babay.
Forkom IJK Sumut berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya literasi dan inklusi keuangan serta memberikan dampak positif bagi sektor pertanian dan kesejahteraan masyarakat secara luas.