“Kita berusaha menemukan kasus HIV AIDS dengan dengan memperbanyak tempat pelayanan Konseling dan Tes HIV Sukarela (KTS) atau lebih dikenal juga sebagai VCT (Voluntary Conseling and Testing) juga tempat pelayanan Perawatan Dukungan dan Pengobatan (PDP) baik di puskesmas, rumah sakit, maupun klinik,” ujarnya.
Yuda menekankan, pelaksanaan konseling dan testing di faskes VCT harus dilanjutkan dengan pengobatan ARV di layanan PDP dan dilaporkan pada aplikasi Sistem Informasi HIV AIDS (SIHA). Dan upaya ini harus terus dilakukan secara terintegrasi, terpadu dan berkesinambungan sehingga Ending HIV-AIDS tahun 2030 dapat terwujud di Kota Medan.
Baca Juga: JEPANG SELESAI! Ini Lebih Mewah, Lebih Canggih dan Lebih Istimewa dari ALPHARD! Intip Keunggulannya
Sebelumnya, Ketua YP-ADHA Saurma MGP Siahaan mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kesehatan Medan yang telah mendukung terlaksannya kegiatan ini.
“Sebelumnya Pemko Medan juga mendukung kami pada kegiatan Pertemuan Peningkatan Capaian Skrining bagi Ibu Hamil, 26 November lalu,” ungkapnya. (IW)