4. Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien
Konsumsi jahe dapat membantu mengurangi efek samping pengobatan kanker, seperti mual dan muntah akibat kemoterapi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kandungan gingerol dan shogaol dalam jahe memiliki efek antiemetik, yaitu menghambat sinyal saraf yang memicu mual.
Dalam studi acak terkontrol, pasien kanker yang mengonsumsi suplemen jahe 0,5–1 gram perhari menunjukkan penurunan signifikan pada frekuensi dan intensitas mual, dibandingkan kelompok yang tidak mengonsumsi jahe.
Bahkan, jahe juga terbukti aman digunakan bersamaan dengan obat anti-mual konvensional seperti ondansetron atau metoklopramid.
Cara Mengonsumsi Jahe
- Teh Jahe Hangat: Rebus irisan jahe segar dalam air mendidih selama 5–10 menit. Tambahkan madu jika diinginkan.
- Kapsul atau Suplemen Jahe: Konsumsi sesuai dosis yang dianjurkan oleh profesional kesehatan.
- Smoothie Jahe: Campurkan jahe parut dengan buah-buahan dan yogurt untuk minuman sehat. Namun, penggunaan harus dikonsultasikan dengan tenaga kesehatan, terutama jika pasien memiliki gangguan lambung atau sedang mengonsumsi obat pengencer darah. Di berbagai rumah sakit pendidikan, intervensi berbasis jahe sudah mulai diterapkan secara hati-hati dan terukur. Pasien merasa lebih nyaman, lebih tenang, dan lebih mampu menjalani siklus kemoterapi berikutnya dengan semangat yang lebih besar.
Jahe bukanlah obat pengganti dan tidak menyembuhkan kanker. Tapi dalam kerangka pendekatan holistik, jahe adalah bentuk sinergi antara warisan tradisi dan validasi ilmiah.