"Segera isi kekosongan nakes di kedua RS tersebut, pastikan pelayanan kesehatan bisa berjalan maksimal," pungkasnya.
Kurang Komunikasi
Sebelumnya diberitakan, Zakiyuddin Harahap menegaskan perlunya koordinasi lintas sektor di lingkungan Pemko Medan guna memenuhi kebutuhan dokter dan perawat di RSUD dr Pirngadi dan RSUD Bachtiar Djafar.
Hal itu dikatakan Zakiyuddin saat memimpin Rapat Koordinasi antara Dinas Kesehatan Kota Medan, RSUD dr Pirngadi, RSUD Bachtiar Jafar dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Medan di rumah sakit milik Pemko Medan tersebut, Selasa (17/6/2025) lalu.
"Saya melihat masih kurangnya komunikasi antara Dinkes, Pirngadi, Bachtiar Jafar dan BKD. Harusnya kalau ada koordinasi, maka tidak ada cerita kekurangan dokter apalagi perawat. Diomongi kalau di bagian ini kita kekurangan dokter spesialis, kurang perawat. Malah tadi ada bidang yang harusnya diisi perawat malah diisi bidan," kata Zakiyuddin.
Baca Juga: Sambut HUT Bhayangkara ke-79, Polda Sumut Gelar Bakti Sosial Religi di Wilayah Polres Jajaran
Zakiyuddin juga meminta agar dokter ataupun perawat yang akan pensiun dapat segera disiapkan penggantinya.
"Jangan tiba-tiba sudah pensiun belum ada penggantinya. Kalau memang bidangnya radiologi, maka letakan dia di radiologi. Kalau misalnya belum ada ASN yang bisa menempatinya, isi kekurangan, rekrut dari tenaga luar," tegasnya.
Seperti diketahui, saat ini jumlah SDM perawat dan bidan di RSUD Pirngadi berjumlah 425 orang.
Dari rapat itu diketahui, RSUD dr Pirngadi masih keterbatasan SDM di bidang pelayanan jantung anak, hematologi anak, neurologi anak, tumbuh kembang anak, PICU, bedah onkologi, Gastroentero Hepatologi, catheter jantung dan lainnya.
Sementara dalam rekrutmen CPNS sebelumnya, ada 21 formasi untuk dokter spesialis yang tidak terisi. (AY)