“Kalau koperasi ini berjalan maksimal, petani tidak perlu khawatir lagi soal harga. Mereka bisa tenang menanam karena ada kepastian pembelian. Sementara koperasi yang menyalurkan ke pasar atau lembaga penyedia pangan. Dengan begitu, mata rantai distribusi lebih pendek, harga lebih stabil, dan masyarakat bisa merasakan manfaatnya,” jelasnya.
Ari juga mengapresiasi langkah pemerintah yang sudah memberikan bantuan berupa bibit, pupuk, hingga alat pertanian gratis. Namun, bantuan tersebut akan lebih terasa manfaatnya bila dibarengi dengan kebijakan harga yang berpihak pada petani.
“Petani tidak boleh merasa kecil hati. Sebab pemerintah sudah hadir dengan bantuan dan perhatian, kini saatnya kebijakan harga dan distribusi juga diperkuat. Kami dari Pemuda Tani Indonesia Sumut siap turun langsung ke lapangan, mendengar keluhan petani dan menyampaikannya kepada Pemerintah Pusat melalui DPP Pemuda Tani Indonesia yang hari ini Sekjennya merupakan staf ahli Kementerian Pertanian.
Ari juga mengimbau kepada anak-anak bangsa yang disiplin ilmunya lulusan pertanian agar tidak berkecil hati untuk bisa sukses di sektor pertanian. "Karena hari ini ruang terbesar itu ada di sektor pertanian. Dan Pemuda Tani Indonesia Sumut meyakini 5 sampai 10 tahun kedepan hidup layak itu ada pada pertanian," tandasnya.
Baca Juga: Ketua DPRD Sumut Minta Pemprov Jaga Stabilitas Harga Sembako Jelang Nataru
Ari Wibowo juga mengapresiasi Pemprovsu yang telah menggelar pasar murah diseluruh Kecamatan hingga Kelurahan di kabupaten/kota se Sumut, yang bertujuan untuk menekan tingginya harga bahan pokok.
Menutup pernyataannya, dengan optimisme, Ari menegaskan bahwa kemandirian pangan bukanlah mimpi jauh bila semua pihak bekerja bersama. " Kalau petani sejahtera, harga pangan stabil, dan masyarakat bisa membeli bahan pokok dengan harga terjangkau, maka cita-cita swasembada pangan akan benar-benar tercapai,” katanya.(mis)