Baca Juga: Kedapatan Curi Hasil Kebun, Pemuda Asal Sayurmatinggi Diamankan Warga
Usai meninjau dan mendegarkan keluhan warga, Lailatul Badri dalam hal ini mengkritisi pihak Pemko Medan yang terkesan abai karena tidak melakukan langkah kordinasi dengan warga.
"Kita sudah mendengarkan langsung apa yang menjadi keluhan warga. Di mana, lingkungan mereka selama ini tidak pernah banjir, tapi kali ini harus mengalami musibah banjir hingga membuat mereka bigung untuk tidur ," kata anggota Komisi 4 DPRD Kota Medan.
Wanita yang akrab disapa Lela ini mengatakan dari keterangan warga dan melihat langsung kondisi lingkungan harusnya dalam proses pembangunan dapat dilakukan pembangunan drainase terlebih selanjutnya pembetonan jalan.
" Ya , kita sangat sesalkan tanpa ada kordinasi dengan warga Gg Tahir justru yang dilakukan pembetonan jalan, bukan terlebih dahulu membuat drainase. Efeknya yang ditimbulkan benar-benar luar biasa ," ucapnya.
Sambung Lela bahwa warga sendiri yang mengetahui kondisi lingkungan.
"Untuk itulah kita berharap kepada stakholder Pemko Medan didalam proses pembangunan dapat mengutamakan kepentingan warga. Dan proses pembangunan jangan dilakukan sesuka hati yang akan berdampak menimbulkan kerugian warga ," katanya seraya berharap agar persoalan di Gg Tahir tersebut menjadi perhatian serius Wali Kota Medan Rico Waas.
"Kita meminta agar kawasan Gg Tahir dibenahi ulang kembali.Bangun dulu sistem drainase baru dilakukan pembetonan, serta daerah lainya di Kota Medan benar-benar diperhatikan.Jangan asal bangun-bangun saja demi membuat laporan konsep pembangunan telah berjalan sebagai mimpi terwujud sebuah program sebagai Wali Kota, tapi berujung merugikan dan menimbulkan penderitaan masyarakat.Jadi kita desak kawasan ini segera dibenahin ," katanya. (AY)