“Untuk makanan dan minuman, kita akan melakukan uji sample saat masih di dapur dan juga setelah sampai ke penerima manfaat, kita juga akan memonitor kesehatan yang bekerja, mereka harus dipastikan tidak dalam keadaan sakit yang menular,” ujar Hamid.
Sampel yang diuji kemudian akan dikirim ke laboratorium kesehatan milik Kementerian Kesehatan dan juga Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Pemprov Sumut. Pengujian ini juga akan menjadi indikator untuk penerbitan SLHS untuk SPPG.
“Kita akan kirim sampelnya kedua lab, lab milik Kemenkes di sini dan juga Labkesda kita sendiri, kita ingin memastikan tidak ada bahan kimia, bakteri, atau virus berbahaya mengkontaminasi makanan MBG,” kata Hamid.