Model ini menekankan bahwa perilaku sehat dipengaruhi oleh tiga hal utama: keyakinan diri (self-efficacy), persepsi manfaat dari tindakan sehat, serta dukungan sosial dari lingkungan.
Menurut Chen dan Hsieh (2021) dalam International Journal of Environmental Research and Public Health, perempuan dengan kepercayaan diri tinggi dan dukungan keluarga yang baik cenderung lebih aktif mengikuti
kegiatan promosi kesehatan.
Dukungan ini memperkuat motivasi dan membuat perilaku sehat menjadi kebiasaan yang berkelanjutan.
Ketika perempuan mulai memilih bahan makanan yang lebih sehat, mengajak
keluarga berolahraga, dan menjadi teladan dalam gaya hidup sehat, ia sedang
menanamkan nilai penting bagi generasi berikutnya.
Baca Juga: Temuan BPK Kelebihan Bayar Proyek DPRD Deli Serdang, CV Syahmanda Byby Belum Kembalikan Dana
Langkah kecil di rumah, jika dilakukan secara kolektif oleh banyak perempuan, dapat menjadi gerakan besar yang mengubah wajah kesehatan masyarakat.
Tenaga kesehatan, khususnya perawat, memiliki peran penting dalam mendukung proses ini.
Melalui edukasi, dukungan sosial, dan penerapan teori promosi kesehatan, perawat dapat memperkuat kapasitas perempuan sebagai agen perubahan di tengah masyarakat.
Pemberdayaan perempuan menuju jantung sehat bukan hanya upaya individu tetapi sebuah gerakan sosial yang menumbuhkan kesadaran, solidaritas, dan ketahanan masyarakat terhadap penyakit kronis.
Perempuan berdaya berarti keluarga sehat dan dari keluarga sehat lahirlah masyarakat yang kuat.