Sosok Deswita, Sang Pembimbing Maghrib Mengaji Qur’an di Masjid Al Muawannah Sunggal

photo author
- Rabu, 22 Oktober 2025 | 08:52 WIB
Sosok ibu Deswita ditengah-tengah muridnya saat membimbing membaca Al Qur'an pada setiap maghrib mengaji di Masjid Al Muawannah Medan Sunggal.
Sosok ibu Deswita ditengah-tengah muridnya saat membimbing membaca Al Qur'an pada setiap maghrib mengaji di Masjid Al Muawannah Medan Sunggal.

Realitasonline.id - Medan | Di kawasan Medan Sunggal, tepatnya di sekitar Masjid Al-Muawannah, suara anak-anak melantunkan ayat suci Al-Qur’an terdengar lembut menyapa sore yang beranjak malam. Setiap kali azan Maghrib berkumandang, saf depan masjid itu selalu dipenuhi wajah-wajah ceria anak-anak yang membawa iqra dan mushaf kecil di tangan.

Di antara mereka, tampak seorang perempuan paruh baya dengan senyum teduh dan suara lembut menyambut satu per satu muridnya. Dialah Ibu Deswita, sosok yang selama sepuluh tahun terakhir mendedikasikan hidupnya untuk membimbing anak-anak dalam kegiatan Maghrib Mengaji di Masjid Al-Muawannah, Medan Sunggal.

Rumah Sebagai Saksi Awal Pengabdian
Sebelum dikenal sebagai guru Maghrib Mengaji di Masjid Al-Muawannah, Ibu Deswita telah lebih dulu mengajar anak-anak di rumahnya. Dari ruang tamu sederhana, beliau menuntun anak-anak sekitar belajar iqra dan Al-Qur’an, berbekal niat tulus untuk menebarkan ilmu agama.

Baca Juga: INALUM Salurkan Energi Positif Generasi Muda Lewat Wondr Futsal Series 2025 Regional Medan

 

“Dulu saya cuma ngajar anak-anak tetangga di rumah, sekadar mengisi waktu sore. Tapi lama-lama, semakin banyak yang datang,” kenangnya dengan senyum hangat, Senin (20/10/2025).

Ketulusan dan kesabarannya dalam membimbing anak-anak membuat masyarakat sekitar menaruh kepercayaan besar kepadanya. Karena dedikasinya itu, Badan Kenaziran Masjid (BKM) Al-Muawannah kemudian memintanya bergabung sebagai guru dalam program Maghrib Mengaji pada tahun 2015.

Menumbuhkan Semangat Mengaji di Masjid
Kini, setiap sore menjelang malam, sekitar dua puluh anak rutin mengikuti kegiatan Maghrib Mengaji di Masjid Al-Muawannah. Di sana, mereka belajar membaca iqra dan Al-Qur’an, menulis huruf Arab, menghafal surat-surat pendek, serta memahami tajwid dasar.

 

Baca Juga: Ribuan Peserta Pawai Ta'aruf FASI XIII 2025 BKPRMI Dilepas Gaungkan Takbir

 

Bagi Ibu Deswita, mengajar bukan sekadar membimbing membaca, tetapi juga menanamkan adab dan akhlak.“Saya ajarkan mereka untuk selalu hormat pada guru dan orang tua, juga supaya jujur saat belajar. Karena mengaji itu bukan hanya soal membaca, tapi juga belajar jadi pribadi yang baik,” ujarnya dengan lembut.

Kedekatan antara Ibu Deswita dan para muridnya begitu hangat. Pernah suatu kali beliau berhalangan hadir karena kurang sehat, namun anak-anak tetap datang ke masjid dan menunggu. “Mereka bilang, ‘Bu, ngaji aja di rumah Ibu.’ Saya terharu sekali. Bahkan waktu hujan deras pun, mereka rela datang dengan baju basah hanya untuk belajar,” kenangnya penuh haru.

Mengajar sebagai Panggilan Hati
Bagi Ibu Deswita, mengajar Al-Qur’an bukanlah pekerjaan, melainkan bentuk pengabdian dan ibadah. Di usia yang tidak lagi muda, ia merasa setiap kesempatan mengajar adalah karunia yang harus disyukuri. “Saya ini sebenarnya sudah tua, kalau belajar mungkin susah paham. Tapi Allah kasih saya kemampuan untuk mengajar anak-anak. Itu bukan karena saya pintar, tapi karena Allah yang menolong. Mungkin karena keikhlasan juga, Allah bukakan jalan,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iin Prasetyo

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB
X