Baca Juga: Ribuan Peserta Pawai Ta'aruf FASI XIII 2025 BKPRMI Dilepas Gaungkan Takbir
Selama bertahun-tahun, beliau telah membimbing banyak anak hingga mampu membaca Al-Qur’an dengan lancar. Ada yang kini beranjak dewasa, melanjutkan pendidikan, bahkan sudah berkeluarga. Namun bagi Ibu Deswita, kebahagiaan sejati adalah ketika murid-muridnya tumbuh menjadi generasi yang cinta Al-Qur’an. “Kadang kalau bertemu di jalan, mereka menyapa dengan sopan, bilang ‘Bu, saya dulu ngaji sama Ibu.’ Rasanya hati ini hangat sekali. Itu rezeki yang tidak ternilai,” ujarnya dengan senyum penuh syukur.
Dari sekian banyak pengalaman mengajar, ada satu kisah yang tak pernah ia lupakan. Ia pernah membimbing seorang anak dengan keterbatasan dalam berkomunikasi yang hanya bisa memahami ucapan orang dengan membaca gerakan bibir. Prosesnya tidak mudah, tetapi Ibu Deswita tak pernah menyerah. Hari demi hari, ia sabar menuntun anak itu hingga akhirnya mampu membaca Al-Qur’an dengan lancar. “Itu pengalaman paling berharga dalam hidup saya. Setiap kali dia berhasil membaca, saya menangis haru. Saya tahu, itu semua karena pertolongan Allah,” tuturnya lirih.(IW)