Realitasonline.id - Medan | Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) tahun 2025 digelar di Provinsi Banten resmi ditutup pada Kamis, (13/11/2025).
Kontingen Provinsi Sumatera Utara berhasil boyong 13 medali pada ajang tahunan tersebut.
Gelaran OMI 2025 yang dilaksanakan 10 hingga 14 November resmi ditutup Menteri Agama Nasaruddin Umar.
Baca Juga: Proyek Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik di Sumatera Utara akan Dimulai 2026
Menag menyampaikan apresiasi mendalam atas kreativitas dan karya luar biasa yang ditampilkan para siswa madrasah dari seluruh Indonesia.
“OMI 2025 menampilkan berbagai macam karya yang luar biasa. Inilah wujud nyata dari semangat hikmah — akar sejarah peradaban manusia yang pertama,” ujar Menag.
Menurutnya, konsep hikmah telah lama menjadi fondasi utama pendidikan madrasah. Ia menjelaskan, bahwa metode pendidikan berbasis hikmah sejatinya bersifat universal dan inklusif.
“Madrasah tidak hanya milik umat Islam. Sejarah menunjukkan, lembaga sejenis madrasah juga berkembang di kalangan Yahudi dan Nasrani. Madrasah lahir dari semangat multikultural, dialog antaragama, dan kedisiplinan ilmu,” tuturnya.
Menteri Agama menekankan bahwa sejak masa keemasan Islam, madrasah menjadi pusat integrasi antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum.
“Ciri khas keilmuan Islam klasik adalah tidak ada sekat antara ilmu agama dan ilmu sains. Dari madrasah lahir para ilmuwan besar yang juga tokoh agama. Inilah yang membedakan pendidikan Islam di masa lalu,” ungkapnya.
Baca Juga: Ukir Semangat Pahlawan dalam Aksi Nyata di Hari Pahlawan, Begini Kata Anggota DPRD Medan
Kakanwil Kemenag Sumut Ahmad Qosbi mengucapkan selamat kepada para siswa yang telah meraih prestasi. Pencapaian ini, katanya merupakan usaha dan kerja keras seluruh pihak dalam memberikan bimbingan kepada para siswa.