Dalam masyarakat Indonesia, aspek spiritual memiliki peranan besar dalam memaknai sehat dan sakit. Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan spiritual merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari asuhan keperawatan.
Baca Juga: Iluni UI dan MDMC Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Bireuen
Keterkaitan Ontologi dengan Teori Keperawatan
1. Dorothea Orem: manusia sebagai makhluk yang memiliki kemampuan merawat diri (self-care).
2. Jean Watson: manusia sebagai makhluk spiritual yang membutuhkan hubungan caring.
3. Callista Roy: manusia sebagai system adaptif terhadap perubahan lingkungan.
Margaret Newman: manusia sebagai kesatuan polsa kehidupan yang terus berkembang.
4. Madeleine Leininger: manusia sebagai makhluk budaya yang dipenngaruhi nilai dan tradisi.
Kelima teori tersebut memperkuat landasan ontology bahwa manusia adalah makhluk yang utuh (holistik) dan kompleks.
Baca Juga: Bantu Korban Bencana Aceh, Warga Drien Kipah Abdya Ikut Galang Bantuan
Implikasi Ontologi Terhadap Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian dilakukan secara holistic.
2. Asuhan keperawatan tidak hanya berfokus pada penyakit.
3. Perawat menghormati martabat, nilai, budaya, dan keyakinan pasien.
4. Hubungan perawat-pasien dibangun secara manusiawi dan terapeutik.
6. Tujuan asuhan keperawatan adalah meningkatkan kualitas hidup, bukan sekedar menyembuhkan penyakit.