ONTOLOGI DALAM FILSAFAT ILMU KEPERAWATAN: MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BIO-PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL

photo author
- Senin, 8 Desember 2025 | 22:20 WIB
Cut Qurrata A’yun, S.Kep.,Ners. (Realitasonline.id/Dok)
Cut Qurrata A’yun, S.Kep.,Ners. (Realitasonline.id/Dok)

Dalam masyarakat Indonesia, aspek spiritual memiliki peranan besar dalam memaknai sehat dan sakit. Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan spiritual merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari asuhan keperawatan.

Baca Juga: Iluni UI dan MDMC Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Bireuen

Keterkaitan Ontologi dengan Teori Keperawatan

1. Dorothea Orem: manusia sebagai makhluk yang memiliki kemampuan merawat diri (self-care).

2. Jean Watson: manusia sebagai makhluk spiritual yang membutuhkan hubungan caring.

3. Callista Roy: manusia sebagai system adaptif terhadap perubahan lingkungan.
Margaret Newman: manusia sebagai kesatuan polsa kehidupan yang terus berkembang.

4. Madeleine Leininger: manusia sebagai makhluk budaya yang dipenngaruhi nilai dan tradisi.

Kelima teori tersebut memperkuat landasan ontology bahwa manusia adalah makhluk yang utuh (holistik) dan kompleks.

Baca Juga: Bantu Korban Bencana Aceh, Warga Drien Kipah Abdya Ikut Galang Bantuan

Implikasi Ontologi Terhadap Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian dilakukan secara holistic.

2. Asuhan keperawatan tidak hanya berfokus pada penyakit.

3. Perawat menghormati martabat, nilai, budaya, dan keyakinan pasien.

4. Hubungan perawat-pasien dibangun secara manusiawi dan terapeutik.

6. Tujuan asuhan keperawatan adalah meningkatkan kualitas hidup, bukan sekedar menyembuhkan penyakit.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB

Terpopuler

X