Medan - Realitasonline.id | Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan ibadah haji 1444 H/2023 M sangat banyak tantangannya.
Bukan karena Indonesia mendapat kuota penuh lebih dari 221 ribu jamaah, Indonesia juga mendapat kuota tambahan 8000 orang.
Ini merupakan ibadah haji pertama dengan kuota penuh setelah masa pandemi. Dari jumlah itu juga yang jadi tantangan adalah hampir 30 persen jemaah haji lansia.
Tentu ini memberikan satu treatmen khusus untuk bisa memberikan layanan sebaik-baiknya bagi para jemaah lansia itu, tuturnya saat kedatangan Zainut di Jeddah jelang puncak haji, Rabu (21/6/2023).
Dilansir Realitasonline.id dari Viva.co.id Kamis (22/6/2023) saat kedatangan Wamenag bersama para Amirul Hajj Mustasyar (pengendali PPIH) selanjutnya mengatakan karena terkendala pandemi, jumlah lansia yang diberangkatkan tahun ini sangat banyak.
Porsi lansia tahun ini diakuinya sengaja dimaksimalkan agar ke depan jemaah haji lansia yang diberangkatkan semakin berkurang.
Ini, katanya, juga jadi bagian dari strategi Kemenag agar ke depan jemaah haji yang berangkat ke Tanah Suci bukan lagi usia lanjut.
Baca Juga: Polres Tapsel Gelar Bakti Kesehatan HUT Bhayangkara Ke 7
Kenapa jumlah jemaah lansia ini begitu besar? Pertama, karena adanya akumulasi dari tahun 2022 bagi mereka yang tak bisa berangkat.
Ada pembatasan yang bisa berangkat hanya di bawah 65, sehingga tahun ini ada penumpukan jemaah lansia, ujarnya lagi.
Lebih dari itu Menag juga punya kebijakan afirmasi untuk jemaah lansia, sehingga diharapkan jemaah haji lansia ini secara bertahap bisa dikurangi.
Baca Juga: Berdasarkan Hasil Kejurnas 2022, Pergatsi Sumut Target 2 Medali Emas di PON 2024
Bahkan pada titik tertentu sudah tidak ada lagi. Sehingga ke depan jemaah haji haji rata-rata usianya tidak lagi usia lansia, sambungnya.