Oleh: Dr Siti Zahara Nasution SKp MNS dan Deskrisman Stefan Mendrofa SKep Ners (Program Studi Magister Ilmu Keperawatan USU)
Setiap orang tumbuh dan berubah sepanjang hidupnya. Ini karena dua faktor, yaitu pertumbuhan dan kemunduran yang terjadi sejak bayi hingga usia tua.
Tidak ada yang tetap sama, tubuh dan pikiran mengalami perubahan di setiap fase kehidupan.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa jumlah lansia terus bertambah setiap tahun.
Pada tahun 2030, diperkirakan satu dari enam orang di dunia akan berusia lanjut. Jumlah orang yang berusia 60 tahun ke atas di seluruh dunia diperkirakan akan naik dari 1,4 miliar pada tahun 2020 menjadi 2,1 miliar pada tahun 2050.
Pada tahun 2021, di Indonesia, sekitar 1 dari 10 orang dianggap sebagai lansia. Jumlah lansia terus meningkat setiap tahun dan mungkin mereka menghadapi berbagai masalah.
Biasanya, orang mengalami penurunan kesehatan fisik dan mental, serta
perubahan dalam hubungan sosial pada usia lanjut. Lansia itu orang yang sudah mencapai usia 60 tahun.
Seiring bertambahnya usia, baik pria maupun wanita, tubuh menjadi kurang bisa beradaptasi dengan baik terhadap tekanan lingkungan. Ini menyebabkan perubahan secara perlahan, termasuk penurunan fisik, mental dan sosial.
Sebuah negara dianggap punya struktur tua jika lebih dari tujuh persen penduduknya adalah lansia. Berdasarkan informasi ini, bisa disimpulkan bahwa Indonesia termasuk negara dengan populasi lansia yang cukup tinggi.
Baca Juga: Dari Sejarah Kejayaan hingga Terpaan Kontroversi Brand ZARA
Lansia mengalami berbagai perubahan seiring bertambahnya usia, terutama dalam fungsi dan kemampuan fisik dan mental.
Selain itu mereka juga harus menghadapi kehilangan peran pribadi, status sosial, dan perpisahan dengan orang yang mereka cintai.
Masalah kesehatan jiwa pada lansia bisa muncul karena empat hal, yaitu masalah fisik, masalah pikiran, masalah sosial, dan masalah keuangan.