medan

KPPU: Harga Barang dan Jasa di Sumatera Utara Mahal, Persaingan Usaha Meningkat

Sabtu, 6 Januari 2024 | 10:56 WIB
KPPU mengungkapkan indeks persaingan usaha di Sumatera Utara meningkat. (Realitasonline.id/Dokumen)

Medan - realitasonline.id | Tahun 2023, persaingan usaha di  Sumut meningkat. Peningkatan itu berada pada nilai 5,42 skala 7 atau meningkat dibandingkan tahun 2022 dengan nilai 5,18 skala 7.

Peningkatan yang signifikan terjadi pada dimensi struktur dan permintaan. Secara peringkat nasional, Sumatera Utara berada di peringkat 5 setelah DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Tengah dan Sulawesi Utara.

Pengukuran indeks persaingan usaha sendiri merupakan survei dan analisis tahunan untuk mengukur dan menggambarkan persaingan usaha di setiap sektor ekonomi di setiap provinsi di Indonesia yang dikembangkan oleh KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) dan diukur oleh Universitas Padjadjaran.

Baca Juga: Warga Kepoin Sumber Penghasilan Oknum Pejabat BPBD Aceh Tenggara Yang Memiliki Rumah Mewah Harga Fantastis

Selain menjadi indikator kinerja KPPU dalam menjalankan tugasnya, pengukuran indeks persaingan tersebut cukup penting karena dapat memberikan indikasi apakah daya saing dan produktivitas serta efisiens sektor ekonomi di Indonesia tersebut semakin baik atau tidak.

Pengukuran indeks persaingan usaha dilakukan dengan menggunakan survei persepsi terhadap pelaku usaha, pengambil kebijakan dan akademisi dengan menggunakan dimensi dan indikator dalam persaingan usaha seperti dimensi struktur, perilaku dan kinerja (SCP) industri serta faktor lingkungan bisnis seperti peraturan, kelembagaan, faktor permintaan dan penawaran.

Adapun stakeholder yang menjadi responden survei antara lain Kepala Dinas Perindustrian/Perdagangan Provinsi atau yang mewakili, Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi atau yang mewakili, Kantor Perwakilan Bank Indonesia yang melingkupi seluruh 34 provinsi dan Akademisi Lokal.

Berdasarkan hasil survei, diketahui bahwa secara umum seluruh responden menyimpulkan bahwa persaingan usaha di Sumatera Utara terkategori tinggi.

Sebagian besar responden mempersepsikan bahwa tidak terdapat hambatan untuk memasuki pasar di Sumatera Utara.

Baca Juga: Toyota Vellfire : Mengintip Keunggulan MPV Premium dengan Desain Modern

Sementara itu dari sisi perilaku, sebagian besar responden menyatakan tidak terdapat perilaku persaingan usaha yang tidak sehat.

Dari sisi kinerja pasar, berdasarkan indikator harga diketahui sebagian responden menyatakan harga barang dan jasa di Sumatera Utara relatif lebih mahal dibanding daerah sekitar.

Mengenai sektor dengan keuntungan terbesar, masing-masing responden menyatakan jasa keuangan dan asuransi, pertanian, kehutanan dan perikanan, penyediaan akomodasi dan makan minum serta industri pengolahan merupakan sektor yang memiliki keuntungan terbesar.

Sedangkan tiga sektor yang dinilai oleh para responden memiliki konsentrasi yang rendah, antara lain pertanian, kehutanan dan perikanan.

Halaman:

Tags

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB