medan

Perubahan Iklam Ubah Kebutuhan Kerja dan Profil Lulusan, Begini Penjelasan Rektor USU Hadapi Peluang Energi Terbarukan

Rabu, 7 Februari 2024 | 10:56 WIB
Sebanyak 1.952 wisudawan dikukuhkan, Rektor USU mengatakan perubahan iklim ubah kebutuhan kerja dan profil lulusan. (Realitasonline.id/Dokumen)

Baca Juga: Pria Gen Z Merasa Hidupnya Lebih Sulit Dibandingkan Perempuan, Benarkah? Ini Kata Penelitian

Perubahan kebutuhan lapangan pekerjaan dan profesi sektor Energi Baru Terbarukan di dunia terus mengalami peningkatan selama satu dekade terakhir, ungkap Prof Muryanto.

Profil tenaga kerja terampil yang dibutuhkan akan menumbuhkan investasi di Indonesia.

Sehingga yang diperlukan adalah kemampuan inovasi dari angkatan kerja terampil di Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Rektor USU menegaskan kurikulum pembelajaran selama masa perkuliahan yang didapatkan para lulusan USU harus disesuaikan dengan perubahan kebutuhan profil tenaga kerja di sektor energi terbarukan.

Peran ilmu saintek dan sosial humaniora sangat penting memberikan solusi dari masalah pentingnya perubahan perilaku di masyarakat, ujar Prof Mury.

Lebih lanjut, Rektor USU menyatakan bahwa beberapa alumni USU telah memilih profesi sebagai entrepreneur di bidang energi baru terbarukan (EBT), seperti Kepul dan Aksata Pangan.

Baca Juga: Marak Dikalangan Artis dan Tiktoker! Mari Mengenal Praktik Pencucian Uang

Kepul merupakan sebuah inovasi dalam upaya optimalisasi jual beli sampah yang dapat didaur ulang.

Sedangkan Aksata Pangan adalah organisasi nirlaba yang berfokus pada penanggulangan masalah pangan dengan komitmen untuk mengatasi kelaparan dan pemborosan makanan.

Sejalan dengan itu Rektor USU juga menyoroti bahwa alumni USU sangat diperlukan untuk masuk dalam industri EBT lainnya berbasis high technology seperti EV, hydropower skala besar, floating solar PV, geothermal, dan bahkan carbon storage and capture.

“Kita semua mengharapkan peran alumni USU memiliki kemampuan teknis di industri EBT agar Indonesia tidak hanya menjadi konsumen,” ujar Prof Muryanto.

Rektor USU juga menyatakan bahwa USU telah melakukan berbagai penataan program selama 3 tahun terakhir dan terus berlanjut tanpa henti, agar menghasilkan alumni yang product knowledge based.

Baca Juga: Mengapa Orang Bule Jarang Makan Nasi? Ini Alasannya

Kebijakan USU menjadi World Class University, dipilih agar memastikan proses pembelajaran memenuhi standar internasional.

Halaman:

Tags

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB