Mungkinkah "Langkah" Muhammadiyah Terhenti di Kota Santri?

photo author
- Senin, 23 Mei 2022 | 18:08 WIB
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bireuen dr. Athaillah A Latief,SpOG dengan didampingi beberapa organisasi itu memberikan keterangan kepada tim pencari fakta dari PW Muhammadiyah Aceh. (Istimewa)
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bireuen dr. Athaillah A Latief,SpOG dengan didampingi beberapa organisasi itu memberikan keterangan kepada tim pencari fakta dari PW Muhammadiyah Aceh. (Istimewa)

Tetapi, setelah satu bulan,yaitu 12 Agustus 2017 muncul lagi gerakan menolak pembangunan Masjid Muhammadiyah Samalanga. Aksi itu dilakukan kelompok intoleran untuk menggagalkan rencana peletakan batu pertama pembangunan Masjid Muhammadiyah Samalanga oleh Prof.Dr. Din Syamsuddin, MA yang sudah dijadwalkan pada 31 Agustus 2017 di Samalanga.

Setelah itu rapat- rapat dengan alasan untuk membahas soal penolakan masjid mulai sering digelar. Pada 16 Agustus 2017 rapat PD Muhammadiyah Bireuen/Panitia Pembangunan Masjid Taqwa Samalanga dengan Kapolres Bireuen. Rapat itu disebut untuk mengantisipasi penolakan membangun masjid.

Tanggal 21 Agustus 2017 rapat PD Muhammadiyah Bireuen/ Panitia Pembangunan Masjid Taqwa Muhammadiyah Samalanga dengan Bupati Bireuen dan Forkopimda. 24 Agustus 2017 rapat lagi dengan Bupati Bireuen dan Forkopimda serta Muspika Samalanga. Tanggal 25 Agustus 2017 rapat di lokasi pembangunan Masjid Taqwa Muhammadiyah di Desa Sangso. Rapat ini untuk menghentikan sementara kegiatan di lokasi masjid. Selain itu dibahas pemindahan acara Din Syamsuddin meletakkan batu pertama Pembangunan Masjid Taqwa Muhammadiyah di Desa Sangso, dari rencana awal di Samalanga dialihkan ke tempat lain di Masjid Taqwa Muhammadiyah Bireuen di Desa Geulanggang Baro Kecamatan Kota Juang.

Pada 14 Agustus 2017 kelompok yang melarang membangun Masjid Muhammadiyah menjumpai Bupati Bireuen. Kepada Bupati Bireuen mereka menegaskan supaya membatalkan pembangunan Masjid Taqwa Muhammadiyah Samalanga di Desa Sangso.

Sementara Panitia Pembangunan Masjid Taqwa di Desa Sangso, pada 20 September 2017 mengirimkan surat kepada Bupati Bireuen untuk melakukan langkah-langkah sehingga pembangunan Masjid Taqwa Samalanga dapat diteruskan. Keinginan ini tidak pernah dijawab oleh Pemerintah Kabupaten.

Dan, Kamis (12/5/2022) beberapa hari lalu, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Samalanga Ustaz Muhammad Yahya berinisiatif meneruskan membangun rumah ibadah umat Islam di lokasi itu. "Jawaban" yang mereka terima adalah datangnya Tim Satpol PP Bireuen ke lokasi masjid dengan membongkar papan cetak atau mal yang sedang digunakan untuk pengecoran tiang masjid tersebut. Dan mungkinkan "langkah" Muhammadiyah untuk membangun masjid terhenti di kabupaten yang dijuluki Kota Santri. (AJ)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X