Selain itu, JK menekankan bahwa pabrik smelter yang sedang dibangun oleh perusahaannya adalah yang paling ramah lingkungan di Indonesia.
Pembangunan smelter ini menggunakan sumber energi terbaru, yaitu tenaga air (hydro power).
JK merasa bangga bahwa pabrik ini tidak akan menimbulkan polusi lingkungan seperti asap cerobong industri lainnya.
Ia juga menunjukkan komitmen untuk memberdayakan tenaga kerja dalam negeri dengan menggunakan 100 persen tenaga kerja lokal, sebagian besar berasal dari wilayah Luwu Raya dan sisanya dari berbagai daerah di Indonesia.
Baca Juga: Bolehkah Perempuan Jadi Pemimpin? Ini Kata Ustaz Abdul Somad, Ingat Kisah Ummu Syifa
Menurut JK, pembangunan pabrik smelter ini akan menciptakan ribuan lapangan kerja.
Ia juga berencana untuk membangun industri-industri lain berbasis nikel di area tersebut sebagai upaya meningkatkan perkembangan daerah.
JK mengundang semua pihak untuk ikut serta dalam proses pembangunan pabrik tersebut.
Dalam hal ini, Kalla Grup ingin menciptakan lingkungan yang terbuka bagi masyarakat, berbeda dengan pendekatan perusahaan lain yang cenderung tertutup.
Pabrik smelter nikel yang direncanakan akan memproduksi feronikel dengan kapasitas produksi 33 ribu ton per tahun dijadwalkan akan mulai beroperasi pada November 2023. (MH)