Mereka akan berdiri di tengah-tengahnya karena menganggap ruhnya Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam sedang lewat.
Banyak orang ahli sunnah Indonesia yang benci dengan Syiah, karena pemahaman Syiah jelas mengkafirkan sahabat, mencaci maki Abu Bakar dan Umar, serta mengatakan Al-Qur'an kurang.
Baca Juga: La Liga Mallorca Tahan Imbang Barcelona 2-2
Akan tetapi mereka tidak sadar jika maulid yang mereka lakukan adalah acara dari orang-orang Syiah.
Boleh saja kembali pada buku sejarah yang menjelaskan masalah tersebut.
"Jadi munculnya itu tahun 230 Hijriyah dilakukan oleh Syiah yang pada saat itu mendirikan Dinasti Fatimiyah namanya," jelas Ustaz Khalid Basalamah.
Baik itulah kurang lebih mengenai gambaran sejarah Maulid Nabi.
Orang-orang Fatimiyah Syiah waktu itu mengadakan Maulid karena pada waktu itu mereka di Mesir berbatasan dengan Bizantium yang merupakan kerajaan Romawi.
Baca Juga: Di Labura Sumatera Utara Harga Beras Melambung, Bupati Hendriyanto Sitorus Salurkan Bantuan Pangan
Yang pada waktu itu orang-orang Romawi, mereka mengadakan hari lahir Nabi Isa.
Maka orang-orang Syiah waktu itu mengatakan di Mesir untuk membuat perayaan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.
Diingat bentuk cinta kepada nabi dapat dilakukan dengan mengikuti dan melaksanakan apa yang telah diperintahkan saja.
Ustaz Khalid Basalamah juga berpesan agar tidak mengurangi atau menambahkan perintahnya.
Salah satu perintah yang diberikan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam adalah untuk membaca sholawat. (MIF)