HARUS TAHU, Ini Pengertian Anggota Dewasa Dalam Gerakan Pramuka

photo author
- Senin, 16 Oktober 2023 | 10:30 WIB
Inilah Alasan Mengapa Wajib Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Bagi Para Siswa.
Inilah Alasan Mengapa Wajib Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Bagi Para Siswa.



Realitasonline.id - Janganlah tertipu luarnya tetapi amati isinya. Luarnya kelihatannya besar sehingga orang melihatnya dewasa fisik. Namun, dia belum dewasa meski terlihat dewasa.

Orang yang seperti itulah yang berbahaya bagi peserta didik yang belum tahu perbedaan bentuk dengan isi. Peserta didik selalu menganggap bahwa orang dewasa pasti dewasa.

Tidak semua anggota dewasa itu dewasa. Yang dimaksud dewasa dalam Gerakan Pramuka adalah sosok yang paham akan tujuan Gerakan Pramuka, kuat kepramukaannya, dan paham akan pendidikan kepramukaan. Dia selalu setia dan sedia atas nama trisatya dan dasadarma.

Baca Juga: Ini Tanggapan IPW Soal Surat Supervisi Polda Metro Jaya pada KPK

Oleh karena itu, dalam Gerakan Pramuka, orang dewasa senantiasa dibekali dengan orientasi kepramukaan dan kursus pembina. Mereka paham berbuat yang terbaik ketika berada di tengah peserta didiknya. Mereka tidak akan melepas dan merelakan peserta didiknya dimanfaatkan orang lain. Mereka dekat sekali dengan adiknya sehingga adik-adiknya memiliki kenyamanan berkegiatan.

Orang dewasa belum tentu dewasa jika perilakunya menyimpang dari ketentuan anggota dewasa. Orang semacam itu biasanya semaunya sendiri, apapun dijadikan alat kepentingan sendiri, sering membuat gara-gara, dan yang paling bahaya adalah memanfaatkan anak-anak sebagai tamengnya.

Anak-anak yang masih lugu, berjiwa universal, harus peduli sesama,  dan seharusnya dijaga martabat kekanakannya, malah dimanfaatkan untuk kepentingan praktis demi maunya orang dewasa. Orang dewasa semacam itu bukan orang dewasa yang dewasa.

Baca Juga: Nyaris Ricuh, Gudang Dijadikan Gereja Didemo Warga Tanjung Morawa

Oleh karena semakin banyak orang dewasa yang tidak dewasa, pembina harus menjaga adik-adiknya dari pengaruh orang yang mengaku dewasa itu. Jadilah mitra yang benar-benar mitra bagi adik didik. Sampai suatu ketika adik didik menolak orang yang mempengaruhinya secara negatif. Adik didik akan imun terhadap politisasi orang dewasa yang tidak dewasa itu. Adik didik akan benar bermitra terhadap pembinanya.

Banyak orang kehilangan akal sehat sehingga memanfaatkan anak untuk kepentingan orang dewasa meskipun anak belum waktunya untuk itu. Sikap membabi-buta diterapkan oleh orang yang tidak dewasa. Apapun halal baginya meskipun menabrak rambu pendidikan.

Tentang hal itu, pembina harus semakin dekat dengan peserta didiknya. Ajari mereka untuk menolak jika dipengaruhi hal negatif apapun bentuknya.

Baca Juga: Pemko Sibolga Jadi Lumbung Gol, Pemko Medan Juara Grup A, Lolos Ke Semifinal

Orang dewasa belum tentu dewasa meskipun ia berpakaian bagaikan raja atau punggawa. Pramuka tidak boleh tertipu olehnya. Berilah adik-adik rambu-rambu yang diterima dan yang seharusnya ditolak.

Berbicaralah dengan hati kepada adik-adik pramuka. Bermitralah sebaik-baik mitra. Itulah hubungan pembina dan adiknya. Ingat, orang dewasa belum tentu dewasa. Pembina hebat adalah orang dewasa yang sesungguhnya. Selamat membina. (kak Yatno/Pusdiklatnas)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iin Prasetyo

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB

Terpopuler

X