Realitasonline.id – Gadis kretek memang sangat melekat dengan industry kretek di Indonesia dengan latar belakang era 1960-an.
Sudah tayang di platform streaming Netflix sejak 2 November lalu, bagi yang sudah selesai menonton series Gadis Kretek ini pastinya masih melekat dengan suasana di dalam filmnya.
Tentang kretek, rokok, cerutu, kisah romansa dan masih banyak hal yang bisa diambil dari series yang terbilang sukses di industri audio visual ini.
Baca Juga: Series Gadis Kretek Banjir Pujian, 3 Taipan Indonesia Ini ‘Sulap’ Rokok Jadi Triliunan Rupiah
Berangkat dari series Gadis Kretek, dikutip dari wartaekonomi, yuk ketahui ini Sejarah pabrik cerutu tertua yang ada di Indonesia.
Pabrik cerutu tertua di Indonesia yang didirikan oleh Belanda pada tahun 1918 di Yogyakarta ini sampai sekarang masih berdiri melayani pasar lokal dan internasional.
Pabrik Cerutu Sejak 1918
Perusahaan cerutu legendaris asal Yogyakarta ini mengawali produksinya di tahun 1918.
Baca Juga: Dinilai Jadi Salah Satu Series Indonesia Terbaik, Ini Fakta Menarik Series Gadis Kretek
Awalnya pabrik ini merupakan Perusahaan cerutu perorangan yang dibentuk oleh Adolphe Antoine Louise Marie Mignot di bawah Perusahaan Belanda Bernama NV Negresco.
Sempat Berpindah Pemilik Berkali-kali
Saat Jepang berkuasa, NV Negresco diambil alih dan namanya diubah menjadi Tobacco Kojo di tahun 1942.
Baca Juga: Dari 8 Tipe Orang ‘Si Paling’ Ini, Mana Yang Paling Kamu Banget?
Namun, ketika Jepang kalah Perusahaan ini diambil alih oleh pemerintah RI lewat Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan berganti nama menjadi Taru Matrani.
