Bukan Rekayasa Genetik, Teknologi Baru Muncul Nyamuk Ber-Wolbachia: Aman untuk Manusia dan Lingkungan

photo author
- Senin, 27 November 2023 | 17:28 WIB
Ilustrasi Gigitan Nyamuk pada Kulit Manusia (Foto Pixabay @WikiImages)
Ilustrasi Gigitan Nyamuk pada Kulit Manusia (Foto Pixabay @WikiImages)

Realitasonline.id | Teknologi nyamuk ber-wolbachia dalam mengendalikan demam berdarah Dengue (DBD) telah dilakukan di beberapa kota.

Menurut informasi, bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah melakukan kebijakan tetapi tidaklah sembarangan.

Dari berbagai informasi bahwa sudah dilakukan penelitian dalam waktu dari tahun 2011 sampai 2023. Penelitian tersebut dilaksanakan di Yogyakarta dengan adanya dukungan dari para pemangku kepentingan serta penerimaan bagi masyarakat.Baca Juga: Cara Mencegah Penyakit Malaria dan Demam Berdarah di Musim Hujan, Tanam Tumbuhan ini untuk Usir Nyamuk

Seperti yang dikatakan oleh Profesor Uut seorang peneliti dari Universitas Gadjah Mada. Ia mengatakan pada satu awak media briefing Kemenkes di Jakarta secara virtual bahwa penelitian yang dirancangnya sudah melalui beberapa fase.

Fase itu dimulai dari kelayakan masih dalam laboratorium lalu melepaskan nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia di daerah dengan tingkat kecil seperti dusun.

Lalu, ada fase yang menentukan untuk menunjukkan bagaimana efek samping dari nyamuk aedes aegypti yang memiliki bakteri alami wolbachia di tubuh.

Baca Juga: Hati-hati Beli Mobil Bekas! Begini Cara Cek BPKB Asli atau Palsu Bisa Secara Online dan Fisik

Jadi pada saat ini sudah ada tahapan berskala luas di daerah Yogjakarta. Namun yang paling penting menurut Profesor Uut tahapan awal itu sudah ada keterlibatan dari Kemenkes baik melakukan monitoring evaluasi dalam melepas nyamuk ber-wolbachia yang dilakukan analisis risiko oleh Kemenristekdikti.

Walaupun menurut Profesor Uut bahwa risiko dari nyamuk ini betul bahwa ber-wolbachia merupakan bakteri alami bukan dari rekayasa genetik dan sangat aman untuk manusia, hewan ataupun lingkungan.

Sebagaimana dalam penelitian tersebut bahwa ketika ada beberapa wilayah yang dilepaskan nyamuk aedes aegepty yang ber-walbachia maka pasien DBD lebih rendah 77 persen, yang awalnya 86 persen.

Baca Juga: BESOK BANGET Film 172 Days! Bryan Domani dan Yasmin Napper Dipertemukan Angkat KIsah Nyata Nadzira Shafa dan Ameer Azzikra, Simak Sinopsisnya

Bukti tersebut sudah menguatkan dari hasil penelitiannya yang ada di Yogja kemudian ada juga rekomendasi dari WHO.

Hingga secara keseluruhan penelitian tersebut sudah melanjutkan ke tahap implementasi di daerah Sleman dan Bantul dengan secara hati-hati.

Profesor Uut berharap agar dari penelitian tersebut bisa diperoleh harapan baru masyarakat Indonesia di masa yang akan datang untuk mengendalikan dengue atau DBD.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Miftahul Zannah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB

Terpopuler

X